Berisi Tentang Info Lowongan-Lowongan Terbaru, Tips Interview, dan Tips Melamar kerja
Download TV Software. It's safe to install

Arsip Blog

Recent Post

javascript:void(0)

Tuesday, February 22, 2011

www.LowonganPNS.net

www.LowonganPNS.net


Bagaimana cara menghemat pengeluaran

Posted: 20 Feb 2011 06:28 PM PST


Libur hari raya menguras tabungan Anda? Ada baiknya untuk kembali mengisi pundi-pundi seperti sedia kala. Anda bisa saja bertekad untuk mengisi kembali. Namun, jangan gegabah, dan saking bersemangatnya malah kurang perhitungan. Ada beberapa pos yang tak perlu dipangkas, dan ada yang boleh. Berikut tips dan triknya.
Yang pantang dipangkas
Dana kesehatan
Kesehatan adalah modal utama Anda untuk melakukan berbagai aktivitas sehari-hari. Karenanya, bila Anda terbiasa mengkonsumsi multivitamin setiap hari, jangan mengurangi jumlahnya menjadi dua hari sekali demi penghematan. Kalau pun itu dilakukan, pastikan Anda mengganti kebutuhan multivitamin dari makanan yang Anda konsumsi sehari-hari.
Kebutuhan dasar
Yang masuk ke dalam kategori ini adalah sandang, pangan, dan papan, yang setiap hari tidak bisa absen dari kehidupan Anda. Karena itu, demi menghemat pengeluaran, rasa-rasanya tak perlu Anda kelewat menahan diri untuk tidak membeli sepatu baru guna menggantikan sepatu kerja yang sudah rusak. Atau tidak bisa makan di luar lantaran takut dompet terkuras. Anda masih boleh kok makan siang di luar asal pilih tempat yang harga makanannya terjangkau, bukan di mal.
Investasi
Anda sudah punya rencana menyisihkan gaji bulanan untuk membeli reksadana atau jenis investasi jangka panjang lainnya? Jika hal itu sudah tercantum dalam rencana keuangan tahunan Anda, maka patuhilah aturan yang sudah Anda buat sendiri itu.
Rekreasi
Mengalihkan perhatian dari pekerjaan untuk bersenang-senang sama sekali bukan kegiatan tak penting yang memboroskan waktu dan uang. Anda justru perlu melakukan rekreasi supaya pikiran tetap segar dan tidak suntuk menghadapi pekerjaan. Pilih saja alternatif berekreasi yang "ramah" budget.
Yang perlu dihemat
Ongkos gaul
Coba perkirakan dan hitung kembali pengeluaran bulanan Anda untuk "hangout". Jika masih bisa dikurangi, mengapa tidak? Jika biasanya Anda clubbing minimal seminggu tiga kali, gantikan ajang sosialisasi Anda dengan janjian makan siang bersama teman-teman SMA atau kuliah dulu. Selain baik untuk kepentingan silaturahmi, Anda juga bisa mengkorting budget untuk gaul.
Transportasi
Ketimbang memboroskan bensin dan menghabiskan jatah kilometer sebelum melakukan servis rutin selanjutnya, ada baiknya Anda menjajal alternatif transportasi yang lebih hemat. Misalnya, menggunakan bis Trans Jakarta, shuttle bus kompleks perumahan, kereta api, atau nebeng teman kerja yang rumahnya searah tempat tinggal Anda. Selain menghemat pengeluaran, Anda juga bisa ikut andil mengurangi kemacetan dan polusi udara di jalan raya.
Shopping
Jika tidak kepepet, ada baiknya bila Anda menghindari jalan-jalan ke pusat perbelanjaan atau butik-butik favorit selama sebulan penuh. Selain untuk menghemat tenaga, Anda juga bisa meredam hasrat untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Kalau memang perlu berbelanja, susunlah daftar barang-barang yang perlu dibeli dan patuhilah daftar tersebut supaya tagihan belanja Anda tidak "menggemuk".

Bagaimana cara mencari penghasilan tambahan

Posted: 20 Feb 2011 06:27 PM PST


Mencari penghasilan tambahan tidak harus dilakukan saat krisis melanda. Bahkan sangat dianjurkan untuk mencari penghasilan tambahan saat kondisi berkecukupan, alias sejahtera. Sesuai definisinya, penghasilan tambahan adalah penghasilan yang didapat di luar pekerjaan utama. Otomatis waktunya pun harus disediakan di luar jam kerja. Pilihannya bisa di pagi hari sebelum berangkat kerja, sore atau malam hari sepulang kerja, atau di akhir pekan. Meski waktunya fleksibel, tetap harus ada kedisiplinan untuk mengatur waktu.

Aturan mainnya, hindari penggunaan fasilitas kantor untuk keperluan yang terkait dengan pekerjaan tambahan, termasuk jangan sampai korupsi waktu. Bukankah dengan menerima gaji dari pekerjaan utama, kita tetap berkewajiban memberikan yang terbaik pada pekerjaan utama? Tentu boleh-boleh saja memanfaatkan waktu makan siang di kantor dengan laptop sendiri untuk menggarap pekerjaan sampingan tadi.

Selain itu, jangan mencampuradukkan administrasi keuangan dari penghasilan tambahan ini dengan keuangan keluarga.

Uang bukan yang utama
Tak sedikit yang beranggapan bahwa modal uang memegang peranan besar untuk memulai suatu usaha. Padahal, kenyataannya tidaklah demikian. Modal memang dibutuhkan, tapi bisa dalam bentuk uang maupun dalam bentuk lain.

Dalam bentuk uang pun, tak ada patokan baku berapa besarnya, malah disarankan untuk memulai usaha dari jumlah yang relatif kecil. Contoh, dari modal Rp 10 juta, cukup gunakan 25 persennya saja atau setengahnya, asal jangan semuanya. Seiring perjalanan waktu, boleh saja menambahkan modal jika prospeknya memang menguntungkan. Jadi, jangan membebani diri sendiri dengan berpikir bahwa harus memiliki modal besar untuk memulai usaha.

Modal dalam bentuk lain adalah diri sendiri, yakni keahlian apa yang bisa kita andalkan untuk "dijual". Salah besar jika seseorang sejak awal sudah memblokir diri dengan mengatakan dirinya "tak bisa apa-apa" dan tak punya apa pun yang bisa diandalkan untuk mencari penghasilan tambahan.

Carilah apa yang setidaknya bisa Anda upayakan untuk dibuat menjadi penghasilan. Misalkan, Anda hobi bermain tenis dan sudah cukup mahir, lalu Anda pun punya sebidang tanah di lokasi bagus. Mengapa tak coba membuka sekolah tenis? Atau, setidaknya menyewakan lapangan tenisnya saja? Hobi menyanyi atau memiliki suara merdu? Menjadi MC atau "menjual" suara di acara-acara lokal bisa dijadikan pilihan. Jika matematika merupakan pelajaran yang paling kita sukai di masa SD dulu, mengapa tidak membuka les privat? Bahkan hobi berkebun pun bisa jadi penghasilan tambahan. Tanaman yang jarang ada di pasaran bisa Anda tumbuhkan dengan baik, lalu dijual. Pendek kata, siapa pun bisa melakukannya dan bidang apa saja bisa dijadikan sumber penghasilan tambahan.

Selain modal uang dan modal diri sendiri, ada juga yang disebut social capital yang didapat dari pertemanan. Baik teman sekolah di SD, SMP, SMA, pendidikan tingkat tinggi, atau di lingkungan tempat tinggal Anda. Bina hubungan baik dengan semua orang, karena apa pun bentuk usaha yang kita geluti, kualitas relasi kita dengan orang lain amat menentukan. Bahkan kata orang bijak, seseorang dikatakan sukses berusaha bila ia mampu menggunakan other people's time, other people's skill, dan other people's money. Artinya, usaha apa pun bisa dilakukan tanpa harus mengandalkan waktu, keterampilan, dan uang pribadi.

Hobi, minat, dan bakat
Mengenai jenis usaha apa yang bisa dilakukan, tentunya yang kita pahami betul. Penting, untuk mempersingkat waktu belajar dan tak perlu intens belajar, cukup mencari detailnya saja.

Bidang pekerjaan yang sudah dipahami sepenuhnya, biasanya terkait dengan hobi, minat, dan bakat. Keterkaitan ini akan mempengaruhi sukses-tidaknya seseorang meraup penghasilan tambahan karena ketiga unsur tadi akan menjadi "jiwa" yang membuat orang tetap bersemangat melakukan pekerjaan tambahan.

Untuk mengetahui apa hobi, minat, dan bakat kita, bukalah telinga dan mata hati kita untuk mendengar masukan dari orang lain. Cermati hobi apa yang bisa dikembangkan, lalu padukan dengan kebisaan di bidang apa pun. Tentunya, kesediaan untuk senantiasa mencari ilmu juga tak bisa diabaikan. Jangan malu untuk belajar dan terus belajar.

Tak ada salahnya juga mengikuti tren yang ada, namun hendaknya jangan puas hanya dengan menjadi pengikut. Menghadapi ketatnya persaingan, mau tak mau kita harus rajin berinovasi mengingat tren pasti hanya sesaat dan akan tenggelam.

Berani memulai
Kejelian melihat peluang (mencermati hobi dan bidang yang akan kita geluti) memang merupakan hal penting. Namun yang tak kalah penting adalah langkah untuk memulai. Butuh keberanian untuk mulai melangkah dan pecah telur. Kalau kita takut memulai, kita tidak akan pernah tahu akan sukses atau tidak. Kemungkinannya tetap sama, 50-50. Jadi, beranilah untuk memulai, namun jangan lupa untuk tetap membuat perencanaan alternatif.

Siapkan pula mental untuk gagal. Berusahalah untuk tetap berpikir positif, tetapi tetap siapkan diri untuk menerima hal yang negatif. Berdasarkan survei, 9 dari 10 usaha akan tutup dalam 5 tahun pertama. Jadi, jika bisa selamat dalam 5 tahun pertama, itu merupakan sebuah prestasi untuk Anda. Jika kita belum berhasil dalam 1-2 tahun pertama, jangan berkecil hati, karena hal tersebut merupakan hal yang wajar. Jika hal ini terjadi, jangan langsung patah semangat untuk mencoba lagi. Kala menghadapi kegagalan, jangan syok terlalu lama, segera susun catatan dan cari apa yang menyebabkan kegagalan. Anggap kegagalan tersebut sebagai pelajaran berharga.

Jangan tinggalkan pekerjaan utama
Untuk mengetahui seberapa besar alokasi waktu dan energi yang perlu kita dedikasikan bagi pekerjaan yang memberi penghasilan tambahan ini, coba tuliskan berapa besar penghasilan tambahan yang kita butuhkan untuk "menambal" penghasilan utama, lalu sesuaikan dengan seberapa besar kapasitas kemampuan kita. Ingat, sejatinya kita dituntut memberi yang terbaik pada apa yang menjadi tanggung jawab kita. Jangan sampai kelewat berambisi menggelar penghasilan tambahan, akhirnya malah jatuh sakit atau keluarga jadi terabaikan. Jadi, perhitungkan masak-masak jangan sampai kita dapat Rp 1 juta, tapi harus kehilangan Rp 5 juta karena jatuh sakit, atau lebih parahnya, kehilangan pekerjaan utama.

Sebaliknya, bukan tak mungkin jumlah penghasilan tambahan jauh lebih besar dari penghasilan utama. Sah-sah saja jika dalam kondisi seperti ini kita ingin meninggalkan pekerjaan utama. Tetapi, dalam titik ini, tetap dibutuhkan kejelian dalam memutuskan. Seperti halnya investasi yang memerlukan diversifikasi, begitu juga dengan bidang pekerjaan, sedapat mungkin pertahankan pekerjaan utama.

Namun, agar bisa tetap mempertahankan pekerjaan utama sekaligus tetap menggeluti pekerjaan tambahan, kita perlu mencari sosok pengganti yang bisa diandalkan untuk menangani pekerjaan sampingan tadi. Memang akan makan waktu, butuh kesabaran, dan keuletan tersendiri untuk mencari sosok pengganti. Tegakkan prinsipreward and punishment yang tertuang dalam catatan hitam di atas putih. Artinya, kalau si pengganti melakukan pelanggaran fatal atas kesepakatan awal, misal mencuri atau mendiskreditkan nama baik, jangan ragu untuk memecatnya meski itu berarti kembali ke titik nol. Siapa pun yang kita andalkan bekerja untuk kita, tumbuhkansense of ownership dalam dirinya. Jangan sampai orang kepercayaan ini merasa menjadi sapi perahan atau kita anggap sebagai bawahan saja.

Bagaimana cara menjinakkan utang kartu kredit

Posted: 20 Feb 2011 06:27 PM PST


Berapa total tagihan utang kartu kredit Anda saat ini? Rp 8 juta? Dan, Anda hanya mampu membayar tagihan minimum sebesar Rp 800.000 saja setiap bulan? Anehnya, Anda merasa sudah membayar begitu besar, tetapi utang Anda tak juga lunas.

Jangan merasa aneh dulu. Sebelumnya, tahukah Anda bahwa dari jumlah tagihan tersebut, sekitar 35 persennya dibayar untuk administrasi dan sisanya baru untuk pembayaran utang Anda (dengan asumsi bahwa bunga kartu kredit Anda sekitar 3,5 persen)?

Jadi, jika Rp 800.000 Anda bayar bulan ini, maka sekitar Rp 280.000 untuk biaya administrasi (termasuk bunga) dan Rp 520.000 untuk membayar utang Anda. Ini hanya perhitungan kasar, ya. Namun, kurang lebih begitulah sistemnya.

Lumayan besar utang yang harus dibayar, ya? Jadi, jangan heran kalau utang tak segera lunas. Apalagi jika setelah dibayar, kartu kredit digunakan lagi menyamai besar yang baru saja Anda bayar.

Lalu, bagaimana menjinakkan utang kartu kredit? Ada trik dari Beth Kobliner, penulis kolom di surat kabar New York Times dan buku best seller Get a Financial Life, yang bisa dicoba.

Jangan Biarkan Berbunga
Bagaimana caranya? Bayarlah tagihan kartu kredit Anda tepat waktu dan lakukan hal ini rutin setiap bulan. Pihak bank dan penerbit kartu kredit tidak bisa membebankan biaya lebih jika Anda tak terlambat melakukan pembayaran.

Bahkan Anda bisa membuat pihak kartu kredit tiak bisa membungakan pemakaian kartu kredit. Caranya, berbelanja dan bayarlah tagihan di masa grace period. Inilah masa tenggang bebas bunga. Biasanya grace period berlaku selama 25-30 hari. Meski ada juga yang mengurangi grace period menjadi 20-15 hari saja. Bahkan ada yang tak memberikan grace period sama sekali. Kalau ini kasusnya, berarti Anda harus siap membayar lebih atau lunas setiap tagihan.

Bagaimana memanfaatkan grace period ini? Misalnya, tanggal jatuh tempo pembayaran tagihan Anda pada tanggal 30 setiap bulan. Sementara tagihan kartu kredit setiap tanggal 10. Yang akan ditagihkan pada Anda hanyalah transaksi yang terjadi di bawah tanggal 10 (tanggal 1-10). Jika Anda berbelanja di antara tanggal 11-30 dan membayar juga di masa itu, maka Anda berhasil membuat tagihan tak berbunga berlarut-larut.

Jadi, semakin cepat Anda membayar tagihan kartu kredit, semakin banyak uang yang bisa Anda hemat (karena Anda tak perlu membayar bunga yang terus berbunga). Keterlambatan pembayaran tak hanya membuat Anda harus membayar bunga yang cukup mencekik, tapi juga membuat skor kredit Anda kurang bagus.

Ketahui Batas
Terlalu sering menggesek kartu kredit di berbagai ajang sale dan diskon sering membuat kita lupa akan limit kredit yang kita punya. Bayangkan jika pemakaian ketiga kartu kredit Anda melebihi batas? Berapa besar denda yang harus dibayarkan untuk ketiga kredit itu? Berapa pun jumlahnya, pasti bisa membuat Anda tak bisa berbelanja di bulan berikutnya.

Inilah yang seringkali kita abaikan. Padahal, kalau saja Anda tahu dendanya bisa mencapai 30 persen dari tagihan, Anda tentu akan berpikir berkali-kali sebelum menggesek kartu hingga over limit. Anggapan bahwa jika memakai kartu kredit hingga over limit dan membayarnya sebelum jatuh tempo, tak akan menimbulkan masalah, sebaiknya Anda tinggalkan.

Memang banyak perusahaan penerbit kartu kredit tidak ingin mempermalukan Anda dan kehilangan customer mereka sehingga membiarkan sejumlah pemakaian kartu bisa sedikit melebihi batas. Dan, karena tak ada penolakan, kita pun merasa aman untuk megulanginya. Perlu diingat, setiap kali memakai kartu melebihi batas kredit, Anda akan tetap dikenakan bunga tinggi plus denda. Jadi, pikir-pikir lagi, ya.

Bayar Lebih
Mari kembali ke ilustrasi di depan. Jika utang Anda Rp 8 juta dan Anda hanya melakukan pembayaran minimum sebesar 10 persen dari tagihan, berapa lama utang Anda akan lunas? Jika kartu kredit terus dipakai dan tagihan hanya dibayar minimum setiap bulan, dijamin saldo utang Anda tidak akan pernah bertemu dengan angka nol.

Namun, jika Anda membayar dengan cara mencicil secara tetap, angka nol bukan sekadar impian. Misalnya saldo utang Rp 8 juta, maka pembayaran minimum bulan ini adalah Rp 800.000. Setelah dibayarkan, bulan depan saldo utang akan menjadi Rp 8 juta - Rp 800.000 + bunga. Minimum payment yang tertera di tagihan akan turun.

Usahakan tetap membayar sebesar itu, meski artinya Anda membayar lebih dari pembayaran minimum yang diharuskan. Begitu seterusnya, saldo utang pun akan lebih cepat turun dan segera mencapai angka nol. Setelah saldo kartu kredit menjadi nol, silakan dipakai lagi. Namun, ingat, jangan tergelincir lagi dengan utang kartu kredit.

Bagaimana cara melindungi kartu kredit dari pemalsuan

Posted: 20 Feb 2011 06:27 PM PST


Carding atau pemalsuan kartu kredit menjadi salah satu bagian kejahatan internet yang bermotif ekonomi. Kecanggihan teknologi dan kelalaian pengguna memberikan celah terjadinyacarding.

Muhammad Salahuddien, Vice Chairman dari lembaga keamanan internet Id-SIRTII, mengatakancarding hanya salah satu praktek underground economy, modus kejahatan ekonomi illegal yang dilakukan oleh para attacker.

"Attacker ini bahkan bukan pakar internet atau TI, dan bisa saja seorang newbie yang cukup mempraktekkan modul software yang bebas diperjualbelikan dan user friendly," papar pria yang disapa Didin ini kepada Kompas Female.

Carding dilakukan dengan beberapa modus, yakni:
Membobol database bank
Dengan keahlian teknis tertentu, attacker memboboldatabase bank. Nomor kartu kredit pelanggan bank didapat dari cara ini.
Skimming
Sederhananya, skimming adalah pengopian data kartu magnetik secara ilegal, dengan menggunakan perangkat magnetic card reader.
Transaksi merchant
Attacker membaca dan bisa saja merekam dengan kamera, tiga angka di balik kartu kredit Anda. Angka ini merupakan kode Card Verivication Value (CVV) dari kartu kredit Anda. Sebuah transaksi hanya akan berhasil jika kasir menginput tiga digit angka ini.

Menurut Didin, kecerobohan pengguna kartu kredit memudahkan attacker dalam melancarkan aksinya. Simak cara berikut untuk melindungi kartu kredit dari modus carding:
1. Kenali dan waspadai modus carding
Seperti dijelaskan di atas, terdapat sejumlah modus carding. Pengguna kartu kredit perlu lebih waspada saat melakukan transaksi merchant. Pastikan kartu kredit Anda tidak terlihat oleh orang lain saat akan menggeseknya. Attacker bisa ada di sekeliling Anda, dan bekerja dalam tim. Saat salah satu pelaku menarik perhatian Anda, pelaku yang lain mengamati kode CVV di balik kartu kredit. Hanya butuh waktu sekian detik untuk mengingat tiga angka, kata Didin.

2. Tutup kode CVV dengan selotip
Cara sederhana yang dilakukan Didin adalah menutupi kode CVV dengan selotip. Cara ini membantu melindungi kartu kredit dari incaran pelaku carding.

3. Jangan menyimpan password atau nomor rekening dalam ponsel
Informasi data adalah aset paling berharga yang diincar oleh pelaku. Dengan menyimpan semua data penting di ponsel, saat ponsel hilang, celah inilah yang menjadi peluang ekonomi ilegal bagi para attacker.

Bagaimana cara cermat memilih asuransi jiwa

Posted: 20 Feb 2011 06:26 PM PST


Asuransi jiwa menjadi salah satu kebutuhan penting terkait perencanaan keuangan. Belakangan ini, produk unit link termasuk kategori asuransi jiwa yang semakin bertumbuh dan memberikan banyak penawaran. Sebaiknya teliti sebelum memiliki investasi yang juga punya proteksi ini.

Pilih produk yang memberi ruang bagi nasabah untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan. Ada produk yang menggiurkan, karena hanya dengan menyisihkan 10 ribu rupiah perhari, Anda bisa membayar premi untuk proteksi dan investasi jangka panjang. Namun bukan sekadar murah, Anda perlu juga meneliti seberapa luas penyesuaian yang bisa Anda lakukan.

Misalkan, mengubah manfaat investasi, dalam hal ini menaikkan, mengurangi, atau bahkan menghilangkan manfaat proteksi, disesuaikan dengan besaran premi. Apakah kemudian premi juga akan bertambah atau mengikuti premi sebelumnya, jika kemudian nasabah melakukan penyesuaian manfaat sesuai kebutuhan.

Syafriadi Hutagalung, manager agen asuransi sebuah asuransi jiwa mengatakan, produk asuransi sebaiknya representatif dan menyesuaikan dengan kebutuhan nasabah. "Nasabah sebaiknya dilibatkan dalam mengatur keuangannya. Model lama, institusi keuangan bertindak sepihak dalam kepemilikan produk sudah tidak relevan lagi melihat kondisi kekinian," papar pria yang kerap disapa Adhie kepada Kompas Female.

Untuk memastikan produk tersebut aman, teliti juga institusi keuangan penerbit produk. Hal ini bisa dilihat dari profesionalisme agen asuransi. Tanyakan saja, apakah si agen memiliki sertifikasi dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) misalkan. Bisa juga dengan mengenali kinerja perusahaan yakni dengan mengukur pengakuan industri asuransi terhadapnya. Penghargaan dari sejumlah media ekonomi atas performanceperusahaan bahkan pengakuan dunia perlu menjadi pertimbangan.

Sementara, perencana keuangan, Aidil Akbar Madjid mengatakan sebaiknya pilih asuransi jiwa murni. Artinya tidak ada pembayaran dari perusahaan asuransi selama nasabah masih hidup untuk proteksi penyakit tertentu, yang bisa diklaim ke penerbit produk unit link. "Asuransi jiwa murni artinya pembayaran dilakukan jika nasabah meninggal," papar Akbar.

Akbar mengakui banyak kemudahan yang diberikan oleh investor jika memiliki unit link. Namun keuntungan yang bisa diperoleh relatif kecil. Diakuinya, produk yang masuk kategori advance ini bisa jadi sangat bagus sebagai investasi proteksi. Namun belum tentu cocok dengan setiap orang.

Akbar menyarankan orang dengan penghasilan 2-3 juta per bulan sebaiknya memilih produk investasi lain. Produk investasi seperti emas logam mulia atau deposito lebih tepat. Namun pilihan ini tetap dikembalikan kepada kebutuhan Anda, jangka pendek, menengah, panjang, dan risikonya.
Sebaiknya pilih produk asuransi dengan lebih dahulu mendiskusikan secara detil keunggulan dan kelemahannya. Agen asuransi profesional semestinya menyediakan ruang untuk berdiskusi dan tidak sekadar "menjual" produk.

No comments:

Post a Comment

Backlink Lists|Free Backlinks

Masukkan Code ini K1-D1874D-E
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com
Msn bot last visit powered by MyPagerank.Net Yahoo bot last visit powered by MyPagerank.Net
CO.CC:Free Domain

ShoutMix chat widget

Reader Community

 
Copyright 2009 http://www.lowongankerja-bamsyul.co.cc/ | This Web is proudly powered by Blogger.com | Support by CO.CC |Template by Angga Leo Putra