Berisi Tentang Info Lowongan-Lowongan Terbaru, Tips Interview, dan Tips Melamar kerja
Download TV Software. It's safe to install

Arsip Blog

Recent Post

javascript:void(0)

Saturday, June 27, 2009

Wawancara Tahapan Menentukan dan Tersulit

SELESAI tahapan seleksi awal melalui surat lamaran dan psikotes, proses
selanjutnya dalam penerimaan calon pengawai biasanya dengan wawancara
pekerjaan. Itu tentu dilakukan setelah pencari pekerja dianggap memiliki potensi
dan dapat mem berikan nilai tambah bagi perkembangan perusahaan.

Sebagian besar para pencari kerja biasanya m engeluhkan tahapan wawancara
yang dinilainya sebagai bagian tersulit dari seluruh proses penjaringan. Padahal,
pertanyaan yang diberikan biasanya tidak jauh berbeda antara satu perusahaan
dengan perusahaan lainnya.

Lalu apa yang sebaiknya dilakukan pencari kerja agar siap menghadapi
wawancara kerja tadi. Langkah pertama adalah dengan memahami tujuan dari
wawancara yang akan dilaksanakan perusahaan tersebut. Itu penting untuk
memudahkan dalam mempersiapkan diri. Maksud dari wawancara kerja menurut
K. C. Bland, dalam bukunya Pedoman Praktis Melamar Pekerjaan adalah upaya
mencari informasi tambahan sekaligus klarifikasi dari calon pengawai.

Bagi perusahaan, wawancara kerja sangat penting dan merupakan metoda yang
paling diandalkan untuk menggali informasi tentang calon pengawainya secara
utuh. Perusahaan pada saat itu bisa langsung melihat kecakapan dan potensi
yang dimiliki si pencari kerja.

Secara umum, wawancara kerja dilakukan paling banyak dua kali. Namun, pada
perusahaan tertentu bisa dilakukan berulang-ulang, sebelum memutuskan untuk
menerima calon karyawan tersebut. Itu biasanya dilakukan secara khusus untuk
jabatan tertentu, sebelum menentukan pilihan.

Kerap kali perusahaan menjadikan wawancara sebagai benteng terakhir untuk
mengetahui karakteristik calon pengawainya. Calon pengawai harus
menggunakan kesempatan ini untuk menawarkan yang terbaik dari dirinya.

Wawancara kerja merupakan peluang emas untuk mengubah posisi dari calon
menjadi pegawai yang sebenarnya. Pergunakanlah kesempatan ini untuk
menjelaskan secara langsung semua pengetahuan, keterampilan, pengalaman,
dan beragam aspek lain yang dimiliki demi menyakinkan perusahaan.
Alasannya, tidak ada cara lain untuk menyakinkan perusahaan bahwa Anda
adalah calon yang layak.

Bila dalam surat lamaran kerja hanya memberikan informasi singkat, maka
wawancara adalah pembuktian dari apa yang ditulis si pencari kerja tadi. Apa
yang diklaim dalam surat tersebut harus dapat dibuktikan saat wawancara kerja.

Secara umum ada dua tipe wawancara yang dilakukan perusahaan besar, yaitu
wawancara penyaringan atau pendahuluan dan wawancara seleksi. Wawancara
pertama bersifat pendahuluan yang biasanya tidak memerlukan waktu yang
lama. Informasi yang digalinya yaitu berdasarkan surat lamaran dan daftar
riwayat hidup. Wawancara ini untuk memastikan bahwa si pelamar kerja telah
memberikan semua informasi yang diperlukan.

Pertanyaan yang diajukan biasanya diarahkan untuk pengumpulan data yang
tampak dipermukaan, seperti tentang pengetahuan, keterampilan, dan
kemampuan dalam m elakukan pekerjaan yang akan ditawarkan. Kemudian
pertanyaan lainnya tentang sikap dan antusiasme yang disesuaikan dengan
kebutuhan perusahaan. Yang terpenting lainnya adalah sikap si pencari kerja
apakah dia bisa berkerja sama dalam satu tim atau tidak.

Wawancara kedua, masih menurut K. C. Bland yaitu wawancara yang intensif
dengan waktu yang lebih lama. Wawancara tersebut tidak hanya bersifat satu
arah saja, tetapi juga dilakukan untuk saling berinteraksi antara dua pihak yang
berkepentingan.

Pertanyaannya bisa dijawab bebas, tidak harus iya dan tidak. Jawabannya
tergantung kepada pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki si pencari kerja.
Wawancara ini jauh lebih fleksibel dari tipe pertama dan bisa membahas subyek

yang beragam. Calon pegawai akan diajak untuk lebih menggali potensi dirinya
dalam memandang satu permasalahan tertentu. Biasanya yang ditanyakan yaitu
tentang suatu masalah yang pernah dihadapi si pencari kerja berikut solusinya.
Malahan si pencari kerja harus mempersiapkan pula solusi alternatif jika solusi
pertama dipandang kurang kena sasaran.

Oleh karena itu, dalam menjawab wawancara kedua ini diperlukan keterampilan
komunikasi yang baik. Keberhasilan sangat ditentukan oleh kemam puan dalam
menerangkan secara terperinci kondisi yang berhubungan dengan masalah
tersebut. Yang harus diingat bagi para pelamar kerja, wawancara ini tidak hanya
bagi yang telah berpengalaman kerja, tetapi juga untuk mereka yang baru lulus
dari sekolah.

Biasanya pertanyaannya dimodifikasi menjadi pengalaman sehari-hari saat di
sekolah atau di organisasi tertentu. Berdasarkan semua jawaban ini perusahaan
akan mengetahui bagaimana sebenarnya kemampuan Anda di luar ijazah
sekolah, dan dalam bertindak sehari-hari.

Dalam wawancara selanjutnya sangat penting untuk dapat berpikir secara cepat
dan tepat. Untuk itu, susunlah kerangka jawaban secara sistematis dan
pahamilah permasalahan yang diajukan dalam wawancara tersebut. Setelah di
mengerti baru memberikan jawabannya secara akurat. Kemudian paham i pula
apakah jawaban yang diberikan tadi benar-benar bisa menyelesaikan
masalah.(ovi) ***

No comments:

Post a Comment

Backlink Lists|Free Backlinks

Masukkan Code ini K1-D1874D-E
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com
Msn bot last visit powered by MyPagerank.Net Yahoo bot last visit powered by MyPagerank.Net
CO.CC:Free Domain

ShoutMix chat widget

Reader Community

 
Copyright 2009 http://www.lowongankerja-bamsyul.co.cc/ | This Web is proudly powered by Blogger.com | Support by CO.CC |Template by Angga Leo Putra