Berisi Tentang Info Lowongan-Lowongan Terbaru, Tips Interview, dan Tips Melamar kerja
Download TV Software. It's safe to install

Arsip Blog

Recent Post

javascript:void(0)

Sunday, January 9, 2011

www.LowonganPNS.net

www.LowonganPNS.net


Bagaimana cara menyelamatkan sisa uang untuk para shopaholic

Posted: 07 Jan 2011 07:27 PM PST


Bulan Juni-Juli pasti menjadi bulan-bulan yang menyenangkan tetapi sekaligus menyeramkan bagi para shopaholic. Pada bulan-bulan ini, Anda pasti akan menjadi lebih konsumtif. Selain karena banyak produk memotong harga untuk end of season, segala penawaran Jakarta Great Sale membuat sepertinya semua barang memohon untuk Anda beli. Uff, supaya Anda tidak mudah terbujuk dan masih bisa menyelamatkan sisa uang yang Anda miliki untuk bulan ini, simak beberapa tips di bawah ini:



1. Cukup miliki 1 kartu kredit.
Jika Anda tipe yang tak bisa menahan diri untuk tidak berbelanja, maka tawaran promosi potongan apa pun dari penerbit kartu kredit di toko mana pun akan membuat Anda gatal untuk berbelanja. Itu hanya satu kartu kredit yang bisa dengan mudahnya Anda lupakan utangnya. Lalu, bagaimana jika kartu kredit lain menawarkan hal-hal serupa tapi di toko yang berbeda? Duh, makin banyak utang Anda. Ketahui dan hitung kebutuhan Anda tiap bulannya. Perhitungkan, apakah Anda benar-benar butuh kartu kredit sebanyak itu? Kenyataannya, jika Anda butuh diskon untuk bisa membeli suatu barang, pada dasarnya Anda tak sanggup membeli barang itu. Sebaiknya lupakan saja.

2. Bagi per warna.
Batasi penggunaan warna pada pakaian Anda. Mengapa? Semakin banyak warna yang biasa Anda gunakan, makin banyak pula kebutuhan Anda untuk mencocokkannya. Jika Anda hanya memakai beberapa warna, misal, warna coklat, hitam, dan putih saja, maka barang-barang yang Anda beli pun tak akan jauh dari sana, dan makin sedikit yang akan Anda beli. Dengan sedikit warna yang dalam kelompok dekat, makin mudah untuk dipadupadankan untuk memaksimalkan pakaian Anda.

3. Jangan membawa kartu kredit saat belanja.
Oke, tips yang ini sudah sangat sering didengar. Tapi ini berhasil. Simpan hanya uang tunai di dompet. Dengan begini, jika Anda melihat sesuatu yang ingin Anda beli, maka Anda harus menahan diri, dipikirkan dulu, baru kembali lagi keesokan hari jika memang masih ada ketertarikan untuk membelinya. Proses ini akan membuat Anda memikirkan penting atau tidaknya barang itu untuk dibeli.

4. "Garage sale".
Sebenarnya, jika Anda pikirkan, berapa banyak barang yang Anda butuhkan? Supaya lemari Anda tidak penuh barang-barang tak jelas, coba lakukan garage sale, entah itu lewat penjualan di garasi Anda atau lewat online. Juallah barang-barang yang sesuai musimnya. Misal, baju tanpa lengan jual pada pertengahan tahun, masa ketika memang banyak orang mencari baju untuk musim yang panas.

5. Belajar menjahit.
Mencoba menjahit pakaian Anda sendiri benar-benar bisa menghemat uang. Tambahannya lagi, Anda jadi akan makin menghargai setiap pakaian yang Anda miliki, plus, menjadi saluran untuk berkreasi. Ketimbang menghabiskan waktu mencari baju yang sempurna, Anda bisa membuat sendiri baju impian Anda.

6. Cari celengan.
Tahukah Anda, meski terlihat sepele, koin-koin sisa kembalian dari pembelanjaan Anda jika dikumpulkan pun bisa jadi bernilai. Jadi, carilah celengan, setiap hari, jika di saku atau dompet Anda ada receh yang bergemerincing. Sedikit demi sedikit, koin-koin itu akan menjadi bukit. Ketika sudah penuh, tukarkan koin-koin itu ke bank, Anda pun akan mendapatkan uang yang lumayan banyak.

7. Jadi profesional di bidangnya.
Suka belanja? Mengapa tidak mencoba bekerja di department store atau butik kesayangan? Biasanya para karyawandepartment store akan memberikan diskon untuk para karyawannya. Anda pun akan mengetahui barang-barang terbaru apa musim ini.

Bagaimana cara mengerem hasrat shopaholic

Posted: 07 Jan 2011 07:08 PM PST


Anda merasa kecemasan akan suatu hal dan masalah bisa terselesaikan bila sudah berbelanja? Atau, Anda tak pernah menolak tawaran banjir diskon yang sedang diadakan sebuah toko, lalu menyesal karena membeli barang yang sebenarnya tak Anda butuhkan?

Bila ya, berhati-hatilah! Meski bukan penyakit, gampang berbelanja dan mudah "luluh" oleh godaan diskon, juga sikap yang perlu diwaspadai. Sebab, selain barang yang dibeli terkadang jadi percuma karena tak sesuai kebutuhan, pengeluaran pun akan membengkak. Menurut Dra. Clara Kriswanto, MA, CPBC, psikolog dan konsultan keluarga dari Jagadnita Consulting, munculnya sikap ini antara lain karena kepercayaan diri yang kurang.



"Biasanya, ini berkaitan dengan masalah perasaan tak dihargai, kepercayaan diri yang kurang, atau merasa dirinya kurang berarti bagi pasangan, anak, atau orang lain. Dia merasa baru akan dihargai dan "dilihat" jika banyak berbelanja," ujar Clara.
Agar dompet tetap "aman" dan pasangan tak melotot melihat banyaknya belanjaan Anda, simak tips berikut ini:
1. Carilah teman belanja yang hemat, bukan yang hobi "mengompori" Anda. Hindari sering berbelanja beramai-ramai. Godaan untuk berbelanja lebih banyak datang pada kondisi ini. Melihat teman-teman mencoba sepatu atau baju akan membuat Anda mudah tergiur. Bila memungkinkan, berbelanjalah sendirian saja.
2. Jangan menjadikan acara ke mal sebagai cara untuk menyegarkan pikiran (refreshing). Jika ini yang terjadi, Anda akan sering mendatangi tempat itu saat pikiran ruwet. Akibatnya, Anda akan memaklumi diri sendiri saat membeli sebuah barang. Berbelanjalah saat Anda memang butuh membeli sesuatu. Faktor rekreasi hanya ditempatkan sebagai kegiatan sampingan, bukan acara utama.

3. Cari cara berekreasi yang lain, misalnya ke museum, perpustakaan, atau sekadar menghabiskan waktu di rumah bersama pasangan, memasak bersama atau sambil menikmati hidangan kue dan minum teh hangat di depan teve.
4. Sebelum berencana membeli baju, buka dulu lemari Anda. Periksa apakah Anda memang benar-benar tak memiliki baju yang ingin dibeli. Kreatiflah memadu-padankan busana, sehingga tak perlu sering beli baju. Kebanyakan perempuan merasa perlu membelinya karena merasa tak punya baju untuk menghadiri acara tertentu. Sebetulnya dia punya, tapi malu bila memakai baju yang sama lebih dari dua kali.
5. Buat dan bawa catatan yang berisi barang-barang yang akan dibeli. Berdisiplinlah dengan hanya membeli barang yang tertera dalam daftar, agar acara berbelanja jadi terfokus. Beli barang sesuai kemampuan dan kebutuhan. Membeli sesuatu yang harganya mahal, bermerek, dan dalam jumlah banyak tak masalah, asal Anda memang mampu dan butuh. Belilah barang yang memang Anda sukai, penting, dan bermanfaat.

6. Gunakan kartu kredit, kartu diskon, dan uang tunai dalam dompet secara bijak. Meski punya banyak kartu kredit, Anda akan tetap merasa "aman" dari utang. Bila perlu, simpan kartu-kartu itu di rumah, dan bawa uang tunai seperlunya saat ke mal. Hindari berutang, baik pada teman, keluarga, atau kartu kredit hanya demi memuaskan nafsu belanja. Berutang pada teman bukan hanya membuat Anda harus menyisihkan uang untuk melunasinya, tapi juga bisa merusak hubungan pertemanan.

7. Disiplin merencanakan keuangan keluarga. Jujur dan terbukalah pada pasangan mengenai kondisi keuangan masing-masing. Meski Anda memiliki gaji sendiri, diskusikan dengan baik bagaimana cara dan uang siapa yang akan digunakan untuk berbagai kebutuhan. Lakukan berdasarkan kesepakatan bersama pasangan, agar kelak tak muncul konflik.
8. Ingat selalu rencana besar yang sedang Anda usahakan agar terwujud, antara lain biaya keperluan sekolah anak atau uang yang harus disisihkan untuk ditabung. Cara ini akan membuat Anda lebih mengerem hasrat berbelanja.
9. Stop terus-menerus berbelanja atau melakukan berbagai perawatan ke salon, hanya agar diterima dan dicintai pasangan. Terima diri apa adanya. Percayalah, tak ada manusia sempurna. Kenali dan manfaatkan kemampuan serta sisi positif Anda. Dengan begitu, rasa percaya diri akan tumbuh dengan baik.

Bagaimana cara agar gaji lebih tahan lama

Posted: 07 Jan 2011 06:47 PM PST


Anda pernah dengar istilah gaji tujuh koma? Maksudnya bukan gaji sebesar Rp 7 juta, tetapi, tanggal 7 sudah "koma". Tentu, hal ini bukan karena gaji orang tersebut di bawah upah minimum, tetapi karena gaya hidup besar pasak daripada tiang.
Dasar dari koma yang Anda alami ini sebenarnya adalah pengelolaan keuangan yang salah. Robert Pagliarini, MSFS, CFP, penulis The Six-Day Financial Makeover dan presiden Pacifica Wealth Advisors, Inc., menawarkan sebuah sistem untuk mengontrol keuangan Anda:



Buat laporan pengeluaran
"Satu-satunya cara untuk mengawasi keuangan adalah dengan memeriksa, kemana perginya uang Anda," ujar Pagliarini. Catat apa saja pengeluaran Anda selama seminggu. Kebanyakan orang, menurutnya, tidak akan kaget melihat pengeluaran yang besar seperti sewa rumah, bensin, atau asuransi. Justru orang lebih syok ketika melihat banyaknya pengeluaran kecil-kecilan seperti nonton film, ngopi bareng teman, atau memborong DVD. Setelah diakumulasi, jumlahnya jadi banyak juga!

Terapkan manajemen amplop
Sebagian orang menjalani metode yang kerap dianggap kuno ini. Tiap minggu, ambil sejumlah uang dari ATM atau bank (sesuai dana Anda, atau kurang dari itu), lalu bagi-bagi sesuai kebutuhan. Belanjakan uang hanya dari dana tersebut selama seminggu. Anda pasti tak menyangka berapa banyak yang bisa Anda hemat dengan cara ini.

Tunda pengeluaran
Ada beberapa jenis pengeluaran yang dapat ditunda sementara. Misalnya, menunda liburan atau tukar tambah mobil baru. Dengan menunda pengeluaran seperti ini, Anda akan mendapat tambahan uang untuk keperluan yang lebih mendesak.
Batalkan
Batalkan pengeluaran yang tidak Anda manfaatkan. Misalnya, Anda mendaftar jadi anggota pusat kebugaran, tetapi tak pernah menggunakan keanggotaan Anda. Sudahlah, bersikap realistis saja. Jika olahraga memang belum jadi prioritas Anda, lebih baik memanfaatkan uang membership untuk keperluan lain. Hal yang sama bisa Anda terapkan untuk biaya ekstra saluran tambahan dari TV berbayar yang tak pernah Anda tonton.

Kurangi
"Setiap pengeluaran yang Anda batalkan adalah tabungan ekstra dalam dompet Anda," ujar Pagliarini. Misalnya Anda punya kebiasaan makan bersama keluarga besar pada Minggu siang. Anda bisa mengurangi tradisi ini dengan makan bersama hanya dua minggu sekali. Cara lain tetap makan bersama tiap minggu, namun dengan memilih restoran yang tidak begitu mahal.

Backlink Lists|Free Backlinks

Masukkan Code ini K1-D1874D-E
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com
Msn bot last visit powered by MyPagerank.Net Yahoo bot last visit powered by MyPagerank.Net
CO.CC:Free Domain

ShoutMix chat widget

Reader Community

 
Copyright 2009 http://www.lowongankerja-bamsyul.co.cc/ | This Web is proudly powered by Blogger.com | Support by CO.CC |Template by Angga Leo Putra