Berisi Tentang Info Lowongan-Lowongan Terbaru, Tips Interview, dan Tips Melamar kerja
Download TV Software. It's safe to install

Arsip Blog

Recent Post

javascript:void(0)

Tuesday, January 18, 2011

www.LowonganPNS.net

www.LowonganPNS.net


Bagaimana cara meningkatkan pendapatan dengan reksadana

Posted: 16 Jan 2011 04:01 PM PST


Perencana keuangan tak bosan menyarankan agar Anda menetapkan tujuan sebelum memilih produk investasi. Artinya, jika Anda sudah memiliki rencana keuangan yang jelas sesuai kebutuhan dan kemampuan, silakan menjatuhkan pilihan pada produk yang dirasa nyaman. Nah, jika tahapan menetapkan tujuan finansial ini sudah Anda lewati, saatnya memilih dan membeli produk investasi. Reksadana bisa menjadi pilihannya. Meski berisiko lebih tinggi daripada deposito, namun yakinlah risiko bisa dikelola (baca: Belajar Mengelola Risiko Saat Berinvestasi).


Eko P. Pratomo, Senior Advisor BNP Paribas yang juga penulis buku Berwisata ke Dunia Reksadana menjelaskan, berinvestasi reksadana artinya Anda tidak sedang membeli reksadana sebagai instrumen investasi namun sebagai sarana. Instrumen investasinya adalah deposito (risiko rendah), obligasi (risiko tinggi), dan saham (risiko tinggi).

"Tentukan kebutuhan dan tujuan berinvestasi, karena hal ini menentukan pilihan produknya, apakah jangka pendek, menengah atau panjang. Reksadana mudah dan menjadikan Anda investor dengan mengukur kebutuhan," jelas Eko dalam talkshow "Reksadana: Kenali Dulu Baru Beli" beberapa waktu lalu.

Jenis produk
Eko menjelaskan reksadana menjadi wadah investasi paling mudah karena bisa memanfaatkan pasar saham. Target hasil investasi melalui reksadana saham bisa mencapai rata-rata 18 persen per tahun. Sedangkan jika Anda berinvestasi pada produk deposito (melalui bank), target hasil investasinya kurang dari tujuh persen per tahun. Reksadana lebih menguntungkan dengan risiko yang bisa dikelola.

Berdasarkan jangka waktu, pilihan investasi melalui reksadana terbagi tiga kategori. Investasi jangka pendek bisa melalui reksadana pasar uang dan atau deposito sebagai produk (instrumen investasinya). Sedangkan jangka menengah, investasi bisa dilakukan pada reksadana pendapatan tetap dan campuran. Investasi reksadana jangka panjang bisa memilih instrumen saham. Pilihan produk lain pada investasi reksadana bisa dengan reksadana terproteksi atau reksadana syariah.

"Tidak semua jenis reksadana berisiko tinggi seperti saham," katanya. Justru investasi reksadana memudahkan calon investor, terutama bagi mereka yang memiliki pengetahuan, informasi, dan dana yang terbatas namun menginginkan kemudahan.

Karakter investor
Sebagai investor, ketika Anda membeli produk reksadana, Anda bisa memonitor kinerja produk melalui fact sheet yang banyak dipublikasikan media. Reksadana juga memiliki karakter dana likuid. Anda bisa menjual dan membeli kapan saja, dengan melihat kinerja produk. Lalu mencairkan dana hasil investasi dari produk tersebut dalam jangka waktu tertentu (umumnya tiga hari masa pencairan). Inilah yang disebut Eko, sebagai investor yang memiliki karakter buy and hold.

Namun, katanya lagi, ada juga investor yang tipenya melakukan kontribusi reguler. Artinya, investor secara rutin menambahkan dana investasinya dalam jangka panjang, tentunya untuk tujuan tertentu sesuai perencanaan keuangannya. Misalnya, untuk mempersiapkan dana pensiun 20 - 30 tahun ke depan. Dengan begitu, investor tak mudah menjual dana likuid pada investasi reksadana, karena tujuannya adalah meraih target nilai investasi tertentu untuk kebutuhan masa mendatang.

Institusi pengelola dana
Dana investasi melalui reksadana dikelola oleh dua institusi, manajer investasi dan bank kustodian. Begitu Anda membeli produk reksadana, melalui agen atau langsung dari manajer investasi, maka dana akan dikelola kedua institusi tersebut. Sebagai investor, Anda bisa memonitor kinerja produk dari laporan Nilai Aktiva bersih (NAB) yang biasanya dipublikasikan di berbagai media.

Jika reksadana mudah, lantas apa yang masih menghalangi Anda berinvestasi? Toh risiko bisa dikelola, asalkan Anda membekali diri dengan berbagai informasi dan pengetahuan seputar investasi. Selamat berinvestasi.

Bagaimana cara memulai investasi reksadana

Posted: 16 Jan 2011 03:46 PM PST


Jika sudah mantap dengan tujuan finansial Anda, saatnya memulai berinvestasi. Prinsip utama berinvestasi adalah membekali diri dengan informasi selengkap mungkin agar Anda tak tersesat atau bahkan merasa terjebak dengan pilihan instrumen investasi. Jika memilih reksadana, berikut tahapannya:

1. Cari informasi dan pilih manajer investasi
Manajer investasi (MI) merupakan institusi yang mengelola, menganalisa, dan mengambil keputusan pada investasi yang Anda tanamkan melalui reksadana. Sedangkan institusi lain yang mengelola reksadana adalah bank kustodian yang fungsinya lebih sebagai penyimpan dana.


Sebelum memilih MI sebaiknya kumpulkan banyak informasi. Lalu pilih yang sekiranya nyaman dan memudahkan bagi Anda. Ada MI yang menjual langsung produk reksadana. Ada pula MI yang menjual produk melalui agen (dalam hal ini bank).

Seperti BNP Paribas, institusi ini tidak menjual produk reksadana secara langsung, namun bekerjasama dengan berbagai bank ternama untuk menjual ragam produknya. Jadi, Anda memilih bank (bisa saja bank tempat Anda menjadi nasabah adalah juga bank mitra BNP Paribas), lalu membeli produk melalui bank tersebut.

Sedangkan Panin Sekuritas dan PT Samuel Aset Manajemen misalnya, menjual langsung produk reksadana. Artinya, jika Anda memilih salah satu institusi keuangan ini sebagai manajer investasi, Anda bisa langsung membeli produk di sini tanpa melalui agen (bank).

Pilihlah MI yang memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi Anda. Namun sebelum memilih, perhatikan juga prospektus serta laporan kinerja produk dari setiap MI. Anda bisa mendapatkan informasinya melalui berbagai media seperti surat kabar atau website resmi institusi tersebut.

"Pelajari bagaimana track record institusi dengan melihat fact sheet (laporan kinerja), bisa juga dengan melihat informasi di bapepam.co.id untuk mengetahui apakah institusi tersebut pernah mendapatkan peringatan atau tidak. Total dana yang dikeluarkan MI juga menunjukkan sejauhmana MI tersebut terpercaya. Semakin banyak dana yang dikeluarkan MI, artinya semakin terpercaya," papar Simon Robertus, marketing manager PT Samuel Aset Manajemen kepada Kompas Female, di sela talkshow "Reksadana: Kenali Dulu Baru Beli" beberapa waktu lalu.

2. Memilih dan membeli produk
Apapun pilihan manajer investasi Anda, tanyakan dengan detail produknya, dan bagaimana kinerjanya. Jika melalui agen (bank), tanyakan pada customer service di bank tentang berbagai informasi seputar produk reksadana.

Eko P. Pratomo, Senior Advisor BNP Paribas yang juga penulis buku Berwisata ke Dunia Reksadana, memaparkan pilihan produk reksadana sebagai berikut:
* Reksadana terproteksi, target rata-rata hasil investasi nol persen per tahun, jangka waktu tiga tahun.
* Reksadana pasar uang, target rata-rata hasil investasi tujuh persen per tahun, jangka waktu kurang dari lima tahun.
* Reksadana pendapatan tetap dan campuran konservatif,  target rata-rata hasil investasi sepuluh persen per tahun, jangka waktu 5-10 tahun.
* Reksadana campuran moderat/agresif,  target rata-rata hasil investasi 15 persen per tahun, jangka waktu 10-15 tahun.
* Reksadana saham, target rata-rata hasil investasi 25 persen per tahun, jangka waktu lebih dari 15 tahun.

Sebagai prosedur pembelian produk, biasanya Anda akan diminta mengisi formulir pembukaan rekening dan formulir pembelian produk. Lalu dokumen asli pembukaan rekening dan pembelian produk ini dikirimkan ke manajer investasi.

Lantas berapa nilai investasinya? Jumlahnya beragam, tergantung produk dan kebutuhan Anda.

"Ada yang nilai investasinya dimulai dari Rp100.000," kata Eko kepada Kompas Female. Cukup terjangkau untuk memulai investasi bukan?

Sementara Simon menyebutkan, institusinya menawarkan tiga jenis produk senilai Rp 250.000 untuk reksadana campuran (konvensional) dan dua produk lainnya masing-masing Rp 1 juta berupa reksadana pendapatan tetap dan reksadana campuran. Keduanya menggunakan prinsip syariah.

Untuk membantu Anda memilih produk, lihat juga Nilai Aktiva Bersih (NAB) yang tertera dalam laporan kinerja produk di berbagai media termasuk surat kabar. NAB merupakan indikator untuk menentukan harga beli maupun harga jual dari setiap unit penyertaan reksadana. NAB menjadi penting diketahui karena beberapa produk reksadana bersifat likuid dan bisa dijualbelikan kapan saja. Namun ada juga produk yang dijual dalam waktu khusus. Pilihan produk reksadana kembali kepada tujuan awal Anda berinvestasi, apakah jangka pendek atau panjang.

3. Membuat portfolio investasi
Eko menjelaskan, terdapat tiga profil investor, yakni investor konservatif, moderat, dan
progresif/growth. Berlandaskan ketiga jenis profil investor inilah, Anda bisa membuat portfolio investasi yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Tentu saja, akan lebih memudahkan jika sebagai investor Anda sudah mengetahui dengan jelas tujuan investasi sejak awal.

Portfolio dibutuhkan agar investasi bisa dimanfaatkan dengan tepat. Artinya, berapa persen sebaiknya dana investasi dimanfaatkan dalam instrumen saham atau instrumen lainnya. Hal ini tentu saja kembali kepada kebutuhan dan tujuan Anda berinvestasi, apakah jangka pendek, menengah atau panjang.

No comments:

Post a Comment

Backlink Lists|Free Backlinks

Masukkan Code ini K1-D1874D-E
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com
Msn bot last visit powered by MyPagerank.Net Yahoo bot last visit powered by MyPagerank.Net
CO.CC:Free Domain

ShoutMix chat widget

Reader Community

 
Copyright 2009 http://www.lowongankerja-bamsyul.co.cc/ | This Web is proudly powered by Blogger.com | Support by CO.CC |Template by Angga Leo Putra