Berisi Tentang Info Lowongan-Lowongan Terbaru, Tips Interview, dan Tips Melamar kerja
Download TV Software. It's safe to install

Arsip Blog

Recent Post

javascript:void(0)

Sunday, December 26, 2010

www.LowonganPNS.net

www.LowonganPNS.net


Bagaimana cara memakai kartu kredit tanpa rugi

Posted: 24 Dec 2010 06:38 PM PST


Kepraktisan dan kemudahan menjadi alasan utama sebagian orang menggunakan lebih dari satu kartu kredit. Kartu kredit tak hanya memudahkan saat berbelanja (karena tak usah membawa uang tunai), tetapi juga bermanfaat saat Anda membayar tagihan hotel ketika sedang ke luar negeri misalnya.

Kartu kredit menjadi bermasalah ketika Anda tak punya kontrol diri dalam menggunakannya. Jadi, sebelum memiliki kartu kredit, penting untuk memahami bagaimana menggunakannya dengan cerdas.


Syafriady Hutagalung, perencana keuangan, dalam tulisannya di Financial Consultant Group mendefinisikan kartu kredit sebagai salah satu bentuk rekening pinjaman yang dapat digunakan secara terus-menerus dalam jangka waktu yang ditentukan. Pria yang akrab disapa Adhie ini melanjutkan, dalam rekening pinjaman telah ditentukan batas maksimal yang dapat digunakan oleh peminjam. Peminjam dapat menggunakan dana tersebut terus-menerus asalkan tidak mencapai batas maksimal. Setiap kali pelunasan hutang dari pinjaman akan mengurangi balance di rekening. Hal ini berarti dana yang dapat dipakai juga meningkat.

Penting dicatat, pengguna kartu kredit adalah peminjam. Jadi, pastikan Anda memiliki self control yang kuat agar bijak menggunakan pinjaman. Bagaimanapun kartu kredit adalah utang.

Adhie menjelaskan, ada beberapa kelemahan dan keuntungan menggunakan kartu kredit:

Keuntungan:

* Anda tak akan dikenakan bunga jika membayar utang Anda sampai lunas di bawah grace period (sebelum jatuh tempo) dalam waktu 25-30 hari.

* Menyederhanakan pencatatan karena perusahaan kartu kredit akan mengirimkan laporan ke rekening Anda.

* Kenyamanan dan dapat digunakan saat tidak memiliki dana tunai untuk keperluan mendadak.

* Resikonya lebih rendah dibandingkan dengan membawa uang tunai.

* Dapat digunakan di seluruh dunia karena pihak bank penerbit bekerja sama dengan jaringan keuangan internasional yang diakui di seluruh dunia.

* Manfaat luas karena saat ini pihak bank penerbit sudah bekerja sama dengan beberapa merchant untuk memberikan diskon khusus dengan kartu kredit.

Kelemahan:

* Anda cenderung berbelanja lebih banyak dengan kartu kredit sehingga kecenderungan konsumerisme lebih tinggi.

* Suku bunga tinggi. Anda harus membayar bunga yang tinggi untuk balance yang belum juga terbayarkan.

Trik:

* Simpan kartu kredit untuk pembayaran dengan sistem cicilan. Jangan terjebak untuk selalu mengandalkan pembayaran melalui kartu kredit kalau Anda hanya bisa membayar pinjaman dengan cicilan.

* Jangan membeli kebutuhan sehari-hari melalui kartu kredit karena Anda akan kecanduan kemudian terjebak dengan utang konsumtif. Bayarlah tunai untuk kebutuhan dasar harian, dan simpan kartu kredit Anda di rumah.

* Bayarlah tagihan Anda sebelum jatuh tempo untuk menghindari bunga.

* Bayarlah tagihan Anda sebesar jumlah belanjaan. Artinya, jangan memanjakan diri dengan menunda pembayaran tagihan. Jika tak sanggup, maka kontrol diri untuk tidak melulu belanja dengan kartu kredit.

Bagaimana cara merencanakan keuangan dengan baik bersama pasangan anda

Posted: 24 Dec 2010 05:38 PM PST


Tak bisa disangkal, masalah keuangan kerapkali menjadi penyebab utama kehancuran hubungan. Dalam perselisihan yang terjadi dalam keluarga, uang acapkali menjadi pemicunya. Letak masalahnya, di antaranya karena minim komunikasi, dan tidak adanya perencanaan keuangan yang tepat.
Barton Goldsmith, psikoterapis dan penulis Emotional Fitness for Intimacy, mengatakan masalah keuangan menjadi penyebab nomor satu perceraian. "Jika tidak menguasai bahasa kompromi, hubungan mudah sekali terganggu," katanya.

Untuk bisa merencanakan keuangan dengan baik, Anda tentu perlu lebih dahulu membahas seputar keuangan bersama pasangan, orangtua, atau anak-anak. Apa saja yang perlu dipikirkan?
1. Jurnal pengeluaran.
Anda dan pasangan perlu membicarakan pengeluaran keuangan. Untuk apa uang Anda digunakan, ini isu utamanya.
Menurut Goldsmith, setiap pasangan wajib membicarakan isu ini, sekalipun Anda merasa keuangan baik-baik saja dan terkendali. Tujuan mengontrol keuangan secara rutin di antaranya agar Anda bisa menganalisa apakah perlu membuat perubahan prioritas.
Cara menjalani kontrol keuangan semacam ini adalah dengan membuat jurnal pengeluaran personal dan rumah tangga. Anda dan pasangan perlu membuat jurnal ini masing-masing. Manfaatnya, di penghujung bulan Anda dan pasangan bisa mengevaluasi kondisi keuangan. Jurnal ini membantu Anda untuk tetap berada dalam kondisi keuangan yang stabil. Sekaligus juga bisa melihat, apakah perlu ada pengeluaran yang dikurangi atau menambah tabungan.
2. Pembagian tugas.
Hidup berpasangan membutuhkann kompromi dan kerjasama. Termasuk dalam berbagi peran dalam hal keuangan. Konflik sangat bisa dihindari dengan adanya pembagian tugas yang jelas. Dengan begitu, Anda bisa menghindari situasi tak menyenangkan yang menjadi sumber perselisihan. Seperti, salah satu pihak merasa terbebani karena harus mengurus semua hal sendirian.
Caranya, buatlah daftar kewajiban yang terkait dengan kebutuhan rumah tangga. Mulai membeli gas untuk memasak hingga tagihan listrik. Berbagilah peran siapa membayar apa. Untuk menjalani tugas ini, lakukan rapat bulanan. Ketika berbicara soal uang, Anda tak bisa menyepelekan.
3. Dana pensiun.
Anda dan pasangan boleh jadi sudah terpikir memiliki atau bahkan sudah memiliki dana pensiun dari perusahaan. Namun sudahkah dana pensiun ini terencana dengan baik dan mampu memenuhi kebutuhan Anda berdua nantinya?
Bicarakan seputar dana pensiun ini bersama pasangan. Jika merasa perlu berinvestasi bersama untuk menyiapkan pensiun, cari solusi bersama. Kalau memang perlu bantuan perencanaan keuangan, mulailah mencari jasa perencana keuangan yang Anda sepakati bersama pasangan. Kondisi ekonomi tak menentu mengharuskan Anda dan pasangan bersiap atas segala situasi.
"Berdiskusi dengan perencana keuangan memberikan keuntungan lain, karena bisa memberikan saran yang lebih obyektif,' jelas Goldsmith.
4. Rencana investasi.
Ragam pilihan investasi boleh jadi menggiurkan bagi Anda dan pasangan, terkait dengan perencanaan keuangan yang lebih optimal untuk masa depan.
Waktu yang tepat membicarakan investasi adalah saat akhir tahun, kata Goldsmith. Pada waktu inilah seseorang biasanya mengevaluasi kembali kondisi keuangan mereka. Untuk memilih investasi, pastikan Anda dan pasangan sudah dilengkapi dengan berbagai informasi yang tepat. Dengan informasi yang tepat, Anda bisa menakar risiko investasi dan kemampuan keuangan.
Untuk menyatukan pandangan seputar investasi, Anda dan pasangan perlu memiliki perspektif yang sama. Bahwa apapun rencana keuangan yang akan dibuat atau dijalankan, keberlangsungan hubungan di atas segalanya. Jadi pastikan, Anda dan pasangan sepenuhnya mengedepankan hubungan atas segala perbedaan pendapat atau kekhawatiran berinvestasi.
5. Membeli gadget untuk anak.
Teknologi semakin canggih. Semakin banyak produk ditawarkan dan menggiurkan, bahkan untuk anak-anak. Ponsel, iPad, dan lainnya, seakan menjadi kebutuhan premier dan bukan tersier lagi. Sebagai orangtua Anda perlu membicarakan sifat konsumtif kepada anak-anak. Belanja barang seperti ini tentunya menyangkut keuangan bukan?
Orangtua perlu memberikan pemahaman kepada anak mengenai prioritas kebutuhan. Apa yang penting dan tidak untuk dimiliki mereka. Dengan begitu anak bisa memilah kebutuhannya.
Bersikaplah terbuka, karena anak juga perlu memahami kondisi keuangan orangtuanya. Berikan salinan anggaran rumah tangga kepada anak. Anak belajar tentang manajemen keuangan dari cara ini.
6. Kartu kredit untuk anak.
Anak di bawah 18 tahun, saat duduk di bangku SMP atau SMA, boleh jadi membutuhkan kartu kredit. Namun jika merasa perlu memberikan kartu kredit kepada anak, ajarkan cara penggunaan yang bijak lebih dahulu. Pinjamkan saja kartu kredit Anda, lalu evaluasi seperti apa anak Anda menggunakannya.
Menurut Jennifer Austin Leigh, PsyD, psikolog dan penasehat keluarga di Ney York, orangtua perlu memberikan pembatasan. Awali penggunaan kredit dengan limit kecil. Jika anak mampu mempertanggungjawabkannya, tambahkan lebih tinggi.
"Jika orangtua memberikan limit kredit tinggi sejak awal, Anda tengah mengajarkan kegagalan kepada anak," tegas Leigh. Berikan pemahaman lengkap seputar kartu kredit, dari cara penggunaan, tanggung jawab, dan risikonya.
7. Biaya pendidikan anak.
Anda dan pasangan perlu membicarakan biaya pendidikan sejak anak dilahirkan, kata Kalman A. Chany, pendiri Campus Consultants. Mulailah menabung atau pertimbangkan sejumlah perencanaan keuangan yang terkait dengan biaya pendidikan anak.
Langkah awalnya, lakukan investasi. Pilihlah jenis investasi yang paling nyaman dan sesuai kemampuan Anda. Jika merasa tak yakin dengan keputusan berdua bersama pasangan, carilah perencana keuangan untuk membantu Anda membuat keputusan.
Libatkan juga anak ketika akan membicarakan biaya kuliah. Menjelang kuliah, anak sudah lebih bisa memahami kondisi keuangan orangtuanya. Ajak anak bicara tentang kondisi keuangan keluarga, dan diskusikan pilihan universitas berikut biaya yang dibutuhkan. Pembicaraan yang terbuka seperti ini penting dilakukan orangtua bersama anak, agar tercipta kesepakatan bersama.
8. Membantu keuangan orangtua.
Orangtua Anda boleh jadi sudah menyiapkan dana pensiun, namun apakah sudah mencukupi kebutuhannya di usia senja? Tak sedikit anak, meski sudah berkeluarga, tetap memberikan kontribusi keuangan kepada orangtuanya. Riset dari Pew Research Center di Washington DC menunjukkan 30 persen anak saat dewasa berkontribusi atas keuangan orangtuanya.
Sebagai anak, Anda bisa membicarakan kontribusi keuangan untuk orangtua bersama saudara sekandung lainnya. Umumnya orangtua tak ingin merepotkan anaknya dan enggan membicarakan kesulitan keuangannya. Sebaiknya minta saudara tertua untuk menyampaikan rencana keuangan keluarga untuk membantu orangtua. Jika Anda sudah menikah, kontribusi keuangan untuk orangtua juga perlu disepakati bersama pasangan.
9. Asuransi kesehatan untuk orangtua.
Jangan menunggu hingga orangtua berusia 50-60 tahun, baru Anda mempertimbangkan untuk membuat asuransi kesehatan untuk mereka. Siapkan asuransi kesehatan bagi orangtua secepat mungkin, supaya Anda tidak merasa keberatan bila suatu saat orangtua sakit berat.
Perbanyak informasi yang tepat sebelum memilih produk asuransi kesehatan jangka panjang. Berikan pengertian kepada orangtua mengenai manfaat asuransi ini. Karena belum tentu mereka merasa perlu membeli produk asuransi, atau karena tak ingin merepotkan anaknya. Berikan contoh kasus keluarga atau teman yang kesulitan membayar biaya kesehatan tanpa asuransi. Lalu ajak orangtua Anda bicara mengenai pilihan produk asuransi yang sudah Anda cari tahu sebelumnya.
10. Wali keuangan.
Dalam keadaan darurat, siapa yang bisa Anda percaya untuk mengurus keuangan Anda? Begitupun dengan orangtua Anda. Saat usianya semakin menua, kepada siapa keputusan keuangan akan diserahkannya?
Bicarakan kepada orangtua Anda tentang wali keuangan keluarga ini. Jika merasa lebih adil dengan menyewa pengacara, buatlah kesepakatan keluarga. Atau jika merasa nyaman dengan keluarga, tunjuklah orang yang paling dipercaya untuk mengelola keuangan keluarga.
Pembicaraan ini bukan soal warisan. Namun, lebih kepada persiapan pengelolaan keuangan keluarga yang lebih terkendali. Dengan dibicarakan sejak awal, Anda dan keluarga berjalan di atas kesepakatan bersama seputar keuangan keluarga, dengan lebih nyaman dan terencana.

Bagaimana cara mengelola keuangan berdasarkan zodiac

Posted: 24 Dec 2010 05:19 PM PST


Seperti apakah karakter Anda dalam mengelola uang? Intip apa kata Zodiak tentang Anda.

Aries (21 Maret - 19 April)
Aries termasuk boros dalam memakai uangnya. karena itu sebaiknya Aries mengikuti satu prinsip sederhana: sisihkan uang Anda. Ini maksudnya, setelah menerima gaji, utamakan untuk pos tabungan atau dana pensiun. Aturlah agar setiap bulannya ada dana sejumlah tertentu yang otomatis didebet dari rekening Anda. Selain itu, jangan takut berinvestasi untuk mencapai tujuan finansial yang Anda inginkan.



Taurus (20 April - 20 Mei)
Anda punya bakat sebagai manajer keuangan yang baik. Bagi Taurus mengelola aset adalah hal yang menantang dan sangat disukainya, seperti halnya petani mengelola kebun. Taurus termasuk royal membelanjakan uangnya untuk menyenangkan hati pasangan. Sesekali, berikan juga hadiah untuk diri sendiri.

Gemini (21 Mei - 20 Juni)
Orang-orang Gemini sangat pintar mencari uang. Sayangnya, mereka kurang tekun menabung. Gemini punya jiwa yang selalu muda, karenanya menabung untuk hari tua bagi mereka adalah hal yang perlu dilakukan nanti saja. Agar tak menyesal kemudian, masukkan dana pensiun dalam rencana pengeluaran Anda.

Cancer (21 Juni  - 22 Juli)
Cancer sangat peduli pada hal keamanan, karenanya mereka lebih suka cara-cara konvensional, seperti menabung, ketimbang investasi dengan risiko tinggi. Kepuasan terbesar bagi cancer adalah saat mengeluarkan uang untuk memanjakan diri. Tapi, tak ada salahnya juga membelanjakan uang untuk barang-barang yang punya kesenangan jangka panjang, seperti peralatan rumah tangga moderen atau interior rumah yang gaya.

Leo (23 Juli - 22 Agustus)
Semua pasti setuju kalau Leo adalah orang yang punya selera tinggi. Karena itulah mereka perlu berhati-hati dalam manajemen uang. Untungnya, karena Leo hanya memilih barang berkualitas, ia pun terhindar dari pemborosan uang untuk membeli barang-barang murah namun cepat rusak. Bakat memilih barang-barang berkualitas tinggi sebenarnya bisa dimanfaatkan sebagai pemasukan loh. Misalnya saja sebagai penulis product review.

Virgo (23 Agustus - 22 September)
Virgo adalah orang yang teliti, ia tahu dengan detil berapa uang yang dimiliki di rekening. Makin tebal pundi-pundi uang, makin tentramlah hati si Virgo. Ia juga cermat dalam pengeluaran. Mereka hanya berbelanja saat perlu saja, itu pun setelah mereka membandingkan harga dan mendapat harga termurah. Karena sikap telitinya ini, Virgo sering dianggap pelit mengeluarkan uang, bahkan untuk dirinya.

Libra (23 September - 22 Oktober)
Libra sangat nyaman menggunakan uangnya, sehingga sering tak punya prioritas pengeluaran. Bantuan seorang konsultan keuangan profesional mungkin bisa membantunya dalam pengaturan keuangan. Dalam hal belanja, Libra suka mengeluarkan uangnya untuk barang-barang seni, antik, atau untuk bersenang-senang.

Scorpio (23 Oktober - 21 November)
Sebelum mengeluarkan uang atau berinvestasi, Scorpio memikirkan semuanya dengan hati-hati. Namun, terkadang bila sudah suka dengan satu barang, meski harganya tak masuk akal, Scorpio tetap nekat mengeluarkan uang. Untungnya insting mereka seringkali tepat, sehingga barang yang dibeli justru bisa jadi investasi di masa depan. Berhutang jarang ada dalam kamus si Scorpio.

Sagitarius (22 November - 21 Desember)
Bagi Sagitarius, uang adalah penggoda yang harus dijauhi. Mereka tak suka melakukan perencanaan finansial karena dianggap hanya membuang waktu dan energi. Akibatnya uang mereka sering menguap begitu saja karena Sagitarius tak punya pengalaman dalam mengatur keuangan.

Capricorn (22 Desember - 19 Januari)
Manajemen keuangan hanya salah satu dari banyak kelebihan yang dimiliki Capricorn. Mereka pintar memutar uang. Setiap kelebihan dana yang dimiliki disimpannya atau diinvestasikan. Namun, jagalah agar tujuan Anda mengelola uang bukanlah karena ingin dihormati atau menimbun kekayaan.

Aquarius (20 Januari - 18 Februari)
Cara Aquarius mengelola uang sangatlah unik. Seringkali dalam kondisi kepepet, muncul kreativitas yang tak terbayangkan. Jadi jangan heran bila Aquarius sering punya bisnis dadakan. Sayangnya, jiwa bisnis ini hanya muncul saat mereka butuh uang saja.

Pisces (19 Februari - 20 Maret)
Secara umum Pisces tak begitu peduli dengan hal-hal yang berkaitan dengan uang. Bila punya uang lebih mereka hanya menghabiskannya untuk kesenangan sesaat. Dalam investasi sebenarnya Pisces lebih cepat untung bila masuk ke bidang kesehatan atau makanan. Untuk membatasi pengeluaran pada hal-hal yang tidak perlu, sebaiknya Pisces mengambil fasilitas otomatis debet agar ada dana yang disisihkan untuk tabungan dan membayar tagihan.

Bagaimana cara mengelola keuangan untuk para ibu

Posted: 24 Dec 2010 05:11 PM PST


Beban biaya semakin menggunung. Setiap beberapa periode waktu, kebutuhan akan uang terus datang. Pengaturan keuangan yang tepat amat penting untuk menjaga agar tidak ada kesalahan dan bisa terus menjaga kelangsungan ketersediaan dana hingga lanjut nanti. Berikut adalah hal-hal seputar keuangan yang seringkali terlupakan oleh para wanita:

1. Memusatkan keuangan pada biaya kuliah anak

Para ahli keuangan sepakat, salah satu kesalahan pada pengaturan keuangan yang dilakukan pada ibu adalah lupa menyisihkan dana untuk masa tua untuk dana kuliah anak-anak. "Kebanyakan klien kami adalah orangtua yang sedang mengasuh anak-anak dengan usia belia. Biasanya, para orangtua ini tak memiliki cukup dana untuk disisihkan untuk dana di usia lanjut, tetapi terus memaksakan diri mengeluarkan uang yang banyak untuk biaya kuliah anak-anaknya," ujar Jen Smith, pemilik situsmillionairemommynextdoor.com.

Menurut pengalamannya, beban keuangan yang berat adalah saat kita harus menjaga orangtua yang tak berhasil menabung untuk dana pensiunannya sendiri. Ini adalah hal yang lebih menyusahkan ketimbang harus mencari biaya untuk biaya pendidikan sendiri. Cobalah melihat dari kacamata si anak. Jadi, bagi para orangtua, akan lebih bijaksana jika Anda bisa menyisihkan dana untuk mengurus diri sendiri di masa depan dan tidak membebankan biaya hidup Anda pada anak-anak. Ini bukan hal yang egois, ini adalah salah satu cara Anda mencintai si anak, karena Anda memikirkan kepentingannya juga. Anda tak tahu penyakit apa yang bisa menghinggapi Anda di masa depan, dan Anda akan butuh dana seberapa besar untuk bisa menjaga kehidupan Anda sendiri.

2. "Suamiku yang mengurus keuangan..."
Sudah saatnya para wanita untuk ikut terlibat dalam masalah pembayaran tagihan, tabungan, dan investasi. Setidaknya, cobalah untuk duduk bersama suami Anda sekali dalam sebulan untuk mengetahui dan mempelajari keadaan keuangan keluarga Anda. Monique Honaman, penulis The High Road Has Less Traffic mengatakan, banyak wanita tak mengerti mengenai situasi keuangan keluarganya, dan hal ini akan menempatkan dirinya pada posisi yang cukup rentan jika sesuatu terjadi pada pasangannya.

"Misalkan, terjadi hal-hal yang tak dipikirkan sejak awal, misal, terjadi perceraian, mereka harus mengetahui mengenai informasi semacam ini untuk melakukan keputusan bijaksana mengenai masa depan anak-anak mereka. Ini tak hanya relevan untuk pasangan yang akan bercerai. Tetapi untuk semua pasangan suami istri. Misalkan, ketika suami meninggal mendadak, ia perlu mengetahui keadaan keuangan untuk bisa berpikir dan berpijak pada kaki sendiri, bukan clueless dan mengkhawatirkan tentang keuangan," terangnya lagi.

3. Berhemat dengan memberikan uang jajan
Uang jajan ternyata bisa menghemat keuangan keluarga. Para ahli mengatakan, bahwa ini adalah hal yang baik untuk mengajarkan anak tentang uang, termasuk mengenai belajar menabung untuk mainan mahal yang mereka inginkan. Tentunya, Anda harus membatasi uang jajan sesuai kebutuhan mereka sehari-hari secukupnya. Hal ini disarankan oleh Karyn Hodgens, pendiri Kidnexions Kids' Personal Finance Educator.

Ketika anak sudah dibatasi dengan uang jajan, mereka akan memberikan kesempatan untuk anak memikirkan seberapa ingin dan perlunya mereka akan mainan yang mereka targetkan. Belajar berkata "tidak" kepada anak adalah hal yang tak mudah, namun tetap penting. Adalah tugas para orangtua untuk mendidik anak menjadi orang yang mandiri, termasuk menjaga keuangan mereka sendiri. Ketika Anda tidak memberikan uang jajan, Anda seringkali kehilangan jejak sudah berapa banyak yang Anda keluarkan untuk jajan si anak.

4. Tidak teratur
Rumah yang tak rapi tak hanya memengaruhi kesehatan dan kewarasan pikiran, tetapi juga akan menjadi masalah untuk keuangan Anda. "Saya pernah melihat anak-anak menggunakan menggunakan pakaian yang kekecilan dengan label harga masih menggelayut di bagian belakang, menggunakan buku cerita yang sama berulang-ulang, dan harus membuang mainan yang kehilangan salah satu bagiannya," jelas Lea Schneider, konsultan organisir, Organize Right Now LLC dan penulis buku Growing-Up Organized.

"Cobalah untuk mengorganisir pakaian per ukuran agar si anak benar-benar bisa mengenakan pakaian tersebut. Hanya beli pakaian ketika mereka butuh ukuran baru untuk aktivitas tertentu, bukan karena pakaian itu terlihat manis. Beli pakaian di lorong yang sedang didiskon, dan stok barang untuk ukuran yang lebih besar, sehingga bisa dikenakan cukup lama, rawatlah pakaian itu sebaik-baiknya. Organisir mainan dan buku, ajarkan anak-anak bagaimana menghargai barang-barang tersebut setiap kali usai digunakan. Ini penting, supaya barang-barang tersebut tidak cepat rusak, dan tak harus beli lagi, lagi, dan lagi," saran Lea.

Bagaimana cara mengenali kondisi keuangan wanita dari usianya

Posted: 24 Dec 2010 05:06 PM PST


Usia 20 tahun bagi wanita pada umumnya adalah saat mengawali karier dan pekerjaan. Saat inilah wanita muda mulai berpenghasilan. Selanjutnya, kebutuhan keuangan mulai meningkat sejalan usia dan status lajang atau berpasangan (dengan atau tanpa anak).

Kebutuhan keuangan wanita mulai meningkat setelah menikah, melahirkan, menyekolahkan anak, hingga memasuki masa pensiun. Setelah masa memasuki usia pensiun, Anda tak lagi produktif, artinya tak lagi berpenghasilan selayaknya usia produktif. Dengan perencanaan keuangan yang tepat sesuai tahapan hidup Anda, Anda bisa mendapatkan kondisi finansial yang lebih baik meski tak lagi produktif.



Prudential membagi cara untuk mengelola keuangan, seperti dituangkan dalam buku berjudul "Tips Mengelola Dana untuk Wanita: Investing in Your Future".

Lajang usia 20-30 tahun
Sebaiknya mulailah mengenali kondisi keuangan Anda pada masa awal karier dan pekerjaan, saat Anda masih sangat produktif. Anda tentu sudah memiliki penghasilan, namun cek kembali berapa besar pengeluaran atau kewajiban, seperti pinjaman pribadi, tagihan kartu kredit, atau membantu kebutuhan keluarga.

Jangan lupa, ada pengeluaran yang berkaitan dengan keinginan Anda. Misalnya, ingin memiliki kendaraan pribadi, laptop, liburan, melanjutkan pendidikan, menikah dan bulan madu.

Dengan memahami sumber pendapatan dan belanja Anda, lanjutkan menyusun anggaran bulanan. Alokasikan keuangan sesuai pos dan skala prioritas Anda. Saat menerima gaji bulanan, langsung saja ambil 10 persen untuk tabungan.
Mulailah membiasakan diri untuk berdisiplin dan berkomitmen dalam mengelola keuangan sejak usia produktif.
Pasangan usia 25 - 35 tahun
Sejak menikah, Anda dan pasangan memiliki jumlah penghasilan yang bertambah. Pengeluaran pribadi bisa lebih hemat karena ditanggung bersama. Namun tetap alokasikan dana cadangan sebesar 3 - 6 kali pengeluaran bulanan. Selain itu, mulailah mencari produk investasi yang tepat sesuai kebutuhan. Tentu saja, sebelumnya Anda sudah lebih dahulu memiliki tabungan.

Kebutuhan asuransi juga penting, bagi Anda yang memiliki dana lebih. Utamakan asuransi jiwa untuk kepala keluarga.

Jika dua kepala memiliki kebutuhan dan keinginan berbeda, maka komunikasikan dan tetapkan tujuan jangka panjang bersama. Misalnya, Anda dan pasangan tentu ingin berbulan madu. Persiapan kehamilan dan persalinan juga sudah mulai direncanakan secara finansial bagi pasangan muda, termasuk kebutuhan lain seperti kendaraan, rumah, dan pendidikan anak. Tetapkan prioritas kebutuhan dan bagaimana perencanaan keuangannya.

Pasangan usia 30 - 40 tahun dengan anak
Dalam hal keinginan dan kebutuhan, Anda dan pasangan sudah harus mahir membedakan kedua hal yang seringkali mengganggu stabilitas finansial tersebut. Tetapkan prioritas bersama, kebutuhan apa yang akan Anda dan pasangan dahulukan? Biaya pendidikan, rumah, liburan keluarga, menyenangkan anak, atau membantu orangtua?

Melihat biaya semakin tinggi karena inflasi yang selalu naik setiap tahunnya, pastikan keluarga kecil Anda memiliki tabungan. Kepala keluarga sebaiknya mulai menjamin kehidupannya dengan asuransi jiwa. Jika suami-istri bekerja, rencanakan juga investasi sebagai "tabungan" masa pensiun Anda nantinya.

Mengelola keuangan dengan menetapkan prioritas, dan mengalokasikan dana dari penghasilan rutin bulanan, bisa menyelamatkan Anda dari kehancuran finansial. Setidaknya Anda memiliki dana cadangan, tabungan atau investasi yang bisa dijual kembali jika terjadi kondisi tak terduga. Seperti sakit kritis, PHK, atau bahkan terpaksa bercerai. Sebagai perempuan, Anda juga perlu mandiri secara finansial.

No comments:

Post a Comment

Backlink Lists|Free Backlinks

Masukkan Code ini K1-D1874D-E
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com
Msn bot last visit powered by MyPagerank.Net Yahoo bot last visit powered by MyPagerank.Net
CO.CC:Free Domain

ShoutMix chat widget

Reader Community

 
Copyright 2009 http://www.lowongankerja-bamsyul.co.cc/ | This Web is proudly powered by Blogger.com | Support by CO.CC |Template by Angga Leo Putra