Berisi Tentang Info Lowongan-Lowongan Terbaru, Tips Interview, dan Tips Melamar kerja
Download TV Software. It's safe to install

Arsip Blog

Recent Post

javascript:void(0)

Wednesday, December 22, 2010

www.LowonganPNS.net

www.LowonganPNS.net


Bagaimana cara menyiapkan masa depan dengan investasi

Posted: 20 Dec 2010 03:33 PM PST


Jika Anda dan suami saat ini memikirkan untuk merencanakan dana pendidikan untuk anak atau dana pensiun, cara apa yang Anda pilih? Menabung atau investasi?

Ambil saja contoh, rencana biaya pendidikan perguruan tinggi satu anak dalam periode 18 tahun mendatang. Karena biaya kuliah selalu naik akibat inflasi, Anda perlu menyisihkan Rp 3,5 hingga Rp 6 juta per bulan dalam bentuk tabungan. Biaya ini wajib dikeluarkan dari penghasilan Anda dan suami, di luar pengeluaran rutin lainnya. Coba kalkulasi, apakah Anda dan suami memiliki kemampuan ini?



"Menabung tidak akan cukup karena adanya inflasi. Solusinya adalah investasi dengan mengambil risiko jangka panjang, di atas 10 tahun," papar perencana keuangan Ligwina Hananto, saat talkshow "Reksadana: Kenali Dulu Baru Beli" yang diadakan tabloid Kontan beberapa waktu lalu.

Ligwina menegaskan, menabung bisa dilakukan untuk kebutuhan jangka pendek, empat tahun. Misalnya untuk persiapan sekolah Taman Kanak-Kanak. Namun jika sudah menyangkut pendidikan tinggi, dibutuhkan dana yang lebih besar, dengan memperhitungkan tingkat inflasi setiap tahunnya.

"Inflasi biaya pendidikan tingkat TK-SMA bisa mencapai 20 persen per tahun. Inflasi tingkat perguruan tinggi rata-rata naik 15 persen per tahun. Sekalipun ada sekolah yang tingkat inflasinya rendah, namun uang pangkal tetap tinggi," jelas Ligwina.

Inflasi menjadi pertimbangan utama mengapa investasi menjadi solusi keuangan kelaurga. Hal ini juga berlaku pada persiapan dana pensiun. Karena jika Anda mengandalkan tabungan untuk mendapatkan dana pensiun 25 - 35 tahun mendatang, maka diperlukan Rp 75 juta - Rp 135 juta per bulan. Jumlah ini terlalu besar untuk tabungan, bukan? Rasanya gaji pegawai biasa tak mencukupi kebutuhan ini.

"Jika berusia 25 tahun, dengan berinvestasi Rp 587.000 per bulan Anda mempersiapkan dana pensiun lebih mudah. Untuk usia 35 tahun, Anda bisa berinvestasi Rp 2 juta per bulan. Keduanya mendapatkan target hasil investasi yang sama sebesar 25 persen per tahunnya," ungkap Ligwina, menjelaskan bagaimana investasi memberikan solusi keuangan lebih meringankan dan menguntungkan dibandingkan menabung untuk dana pensiun.

Berinvestasi memang berisiko, namun tegas Ligwina, risiko tidak berinvestasi lebih besar daripada investasi itu sendiri. Risiko, menurutnya, tidak dapat 100 persen dihindari namun bisa diatur. Karenanya ambil risiko jangka panjang, tambahnya.

Investasi sangat bisa diukur, dari tujuannya, risikonya, dan hasil investasinya. Karenanya tujuan Anda ingin berinvestasi menjadi penting. Tetapkan tujuan sekarang juga, buatlah perencanaan keuangan yang matang, dan pilih investasi yang tepat, jika tak ingin uang Anda tak bernilai di masa depan.

Bagaimana cara mengamankan keuangan di masa krisis

Posted: 20 Dec 2010 03:11 PM PST


Krisis keuangan juga bisa terjadi pada Anda jika tak mampu mengelola uang dengan baik. Meski pekerjaan masih aman atau bahkan kondisi ekonomi makro masih terkendali, ketidakmampuan Anda mengatur, mengelola, merencanakan keuangan, dan mendisiplinkan diri menjadi sumber krisis finansial personal.

Kondisi ini bisa dihindari meskipun Anda kehilangan pekerjaan, bisnis tak berjalan lancar, atau  kondisi ekonomi makro terpuruk. Memiliki dan menjalankan perencanaan finansial menjadi solusinya.

"Planning, strategi, dan disiplin, inilah kunci menghadapi godaan yang banyak dan membuat konsumen konsumtif," papar Meliana Sutikno, Retail Bank Head Citibank, dalam peluncuran program edukasi perencanaan keuangan berjudul "Managing Your Wealth" dari Citi Indonesia di Jakarta, Rabu (1/9/2010) lalu.


Menabung dan memiliki dana pensiun menjadi sebagian saja cara untuk menyelamatkan kondisi keuangan Anda dari krisis. Dengan memiliki tabungan atau dana cadangan, Anda juga bisa aman meski krisis mendera. Setidaknya Anda masih bisa bertahan dan mampu membiayai hidup meski krisis menghantam, disebabkan kehilangan pekerjaan contohnya.

Sayangnya, tabungan orang Indonesia tak pernah mencukupi untuk melewati masa krisis. Riset Citi Indonesia menyebutkan, satu dari lima orang Indonesia (20 persen) yang memiliki tabungan menyatakan tabungannya hanya mencukupi untuk empat minggu. Rata-rata, orang Indonesia memiliki tabungan yang hanya mencukupi untuk 11 minggu.

Padahal perencana keuangan sering kali menegaskan, sebaiknya Anda memiliki dana cadangan minimal tiga bulan dari penghasilan. Beberapa ada yang mengukurnya bukan dari penghasilan, melainkan pengeluaran. Artinya, rekening di bank Anda seharusnya diisi jumlah uang yang mencukupi kebutuhan selama tiga bulan jika Anda kehilangan mata pencarian.

Merencanakan dana pensiun menjadi kebutuhan lain yang harus Anda penuhi. Tujuannya agar Anda tetap bisa bertahan hidup dengan nyaman saat krisis atau saat tak lagi produktif menghasilkan uang.

Ilmu merencanakan dan mengelola keuangan ini bisa didapatkan dengan banyak cara. Mengikuti seminar, workshop, mencari referensi dari buku, dan berbagai artikel menjadi beberapa caranya. Anda bisa membaca buku Managing Your Wealth atau melalui website di www.MYWealth.co.id yang berisi berbagai tahapan perencanaan keuangan dalam relevansinya dengan usia dan kebutuhan.

Apa saja yang dipelajari?
* Mulai memahami bagaimana cara mengendalikan uang Anda, seperti membuat keputusan finansial yang cermat hingga memilih penasihat atau perencana keuangan yang tepat.

* Selanjutnya, bagaimana mengembangkan uang Anda dengan berinvestasi. Mulailah belajar mengenali risiko dan menemukan strategi yang paling tepat untuk Anda, sekaligus memilih produk investasi yang bisa mengoptimalkan uang Anda.

* Pengetahuan tentang memahami dan memanfaatkan kredit juga perlu Anda miliki agar tak mudah terjebak dalam utang kartu kredit.

* Perencanaan keuangan juga dibutuhkan bagi keluarga, termasuk anak-anak. Misalnya, tabungan pendidikan anak.

* Menyiapkan dana pensiun menjadi kebutuhan penting. Sekitar 24 persen orang Indonesia belum memulai rencana dana pensiun (riset Citi Indonesia). Berita baiknya, 38 persen sudah mulai menabung, meski tidak tahu kebutuhan dana pensiun, dan 26 persen telah memiliki perencanaan yang baik untuk dana pensiun. Anda termasuk golongan yang mana?

* Jika kondisi keuangan sehat, Anda bisa mewariskan aset yang Anda miliki dengan tepat untuk keberlangsungan hidup generasi berikutnya. Anda tentu menginginkan anak-anak Anda hidup dengan tenteram bukan? Bahkan ilmu tentang mengelola dana warisan pun bisa Anda pelajari.

Pemahaman tentang perencanaan keuangan tak akan membuahkan hasil jika tidak diimplementasikan dengan komitmen kuat. Disiplin diri menjadi kunci keberhasilan Anda mendapatkan kondisi finansial yang lebih sehat.

No comments:

Post a Comment

Backlink Lists|Free Backlinks

Masukkan Code ini K1-D1874D-E
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com
Msn bot last visit powered by MyPagerank.Net Yahoo bot last visit powered by MyPagerank.Net
CO.CC:Free Domain

ShoutMix chat widget

Reader Community

 
Copyright 2009 http://www.lowongankerja-bamsyul.co.cc/ | This Web is proudly powered by Blogger.com | Support by CO.CC |Template by Angga Leo Putra