Berisi Tentang Info Lowongan-Lowongan Terbaru, Tips Interview, dan Tips Melamar kerja
Download TV Software. It's safe to install

Arsip Blog

Recent Post

javascript:void(0)

Tuesday, December 21, 2010

www.LowonganPNS.net

www.LowonganPNS.net


Bagaimana cara membuat uang bekerja untuk anda

Posted: 19 Dec 2010 10:07 PM PST


Bukan hal yang keliru kalau ada yang beranggapan bahwa besarnya penghasilan tidak selalu berbanding lurus dengan besarnya kekayaan. Seseorang yang penghasilannya di atas Rp 10 juta sebulan, misalnya, bisa saja kehidupan keuangannya lebih "susah" ketimbang karyawan yang penghasilannya sebesar Rp 5 juta per bulan.

Kok bisa begitu? Bisa saja. Sebab, berapa pun kecilnya penghasilan, sepanjang pengeluaran lebih rendah ketimbang pemasukan, berarti memiliki cash flow positif yang bisa dipergunakan untuk meningkatkan kekayaan.



Di sisi lain, berapa pun besarnya penghasilan, jika pengeluaran lebih besar dibandingkan pemasukan, posisi keuangan akan defisit. Itu berarti sebagian kebutuhan akan dibiayai oleh utang. Dus, tidak ada sumber dana yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan aset. Yang ada adalah penurunan kekayaan secara bertahap karena aset akan dipergunakan untuk pembayaran utang.

Oleh karena itu, tingkat kekayaan seseorang sebenarnya tidak diukur dari besarnya penghasilan, melainkan lebih bergantung pada karakter pengelolaan penghasilan. Singkatnya, berapa pun kecilnya penghasilan, tetap dimungkinkan menjadi kaya jika mau dan mampu melakukan inovasi dalam pengelolaan keuangan.

Apa itu inovasi keuangan? Sederhananya adalah melakukan hal yang berbeda dalam pengelolaan keuangan. Misal, jika orang kebanyakan menggunakan kartu kredit untuk berutang, dalam koridor inovasi keuangan, penggunaan kartu kredit adalah untuk memanfaatkan tenggang pembayaran sehingga Anda bisa menggunakan dana pihak lain, dalam kurun waktu tertentu tanpa biaya apa pun.

Jadi, jika Anda berbelanja pada hari ini dan kemudian melunasinya sebelum jatuh tempo, berarti Anda bisa mendapatkan tambahan cash flow dalam kurun waktu tersebut, yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai hal.

Bayangkan, jika Anda bisa membeli barang dengan harga "X", misalnya, lalu menjualnya kembali dengan harga "X" plus keuntungan, Anda telah berbisnis tanpa modal dan bahkan memperoleh untung. Dengan kata lain, utang yang digunakan untuk kegiatan produktif merupakan salah satu inovasi keuangan. Apalagi jika utang itu sendiri diperoleh tanpa biaya apa pun, seperti penggunaan kartu kredit di atas.

Bagaimana jika utang itu menimbulkan biaya bunga? Tidak masalah. Sepanjang biaya bunga masih lebih rendah dibandingkan keuntungan yang diperoleh, tetap saja Anda tergolong kalangan yang inovatif. Jadi, ringkasnya, menumbuhkembangkan aset bisa dilakukan tanpa modal. Modal itu diperoleh dari utang. Lalu dipergunakan untuk berbisnis. Dan hasil bisnis tersebut mampu memberikan keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan biaya utang itu sendiri.

Aset produktif
Contoh inovasi keuangan lainnya adalah memiliki sebanyak mungkin aset produktif dibandingkan aset konsumtif. Pernahkah Anda melihat pedagang yang tinggal di sebuah ruko, di mana lantai paling bawah digunakan untuk berdagang, sementara lantai di atasnya digunakan sebagai tempat tinggal?

Artinya, tempat usaha dan rumah tinggal menjadi satu. Dengan kata lain, rumah tinggal si pedagang tersebut bukan sekadar rumah tinggal, tetapi telah menjadi aset produktif yang bisa menghasilkan uang, alias tempat berbisnis. Bagaimana dengan Anda? Boleh jadi Anda memilki rumah lebih dari satu. Dan rumah yang tidak Anda tinggali setiap bulan malah menguras kantong Anda karena mesti membayar biaya listrik dan biaya pemeliharaan lainnya. Malah kondisi rumah terus merosot karena faktor usia dan lain sebagainya. Konkretnya, beberapa rumah yang Anda miliki bukan saja tidak produktif, tetapi malah menjadi beban. Oleh karena itu, rumah tersebut mesti diproduktifkan, dalam arti memberikan penghasilan, misalnya disewakan kepada pihak lain.

Selain rumah, coba lihat lagi berbagai kekayaan yang Anda miliki. Cermati apakah aset tersebut sekadar sebagai aset konsumtif, atau alat menjaga gengsi belaka, atau memang tergolong produktif. Jika Anda memiliki perhiasan emas yang nilainya meningkat, perhiasan itu tergolong aset produktif yang bisa menambah kekayaan Anda. Begitu juga dengan lukisan yang nilainya bisa saja mengalami peningkatan. Ringkasnya, aset produktif adalah aset yang memiliki nilai investasi.

Inovasi keuangan juga bisa dilakukan dengan cara pemilihan investasi yang tepat. Pengertian investasi yang tepat di sini adalah bagaimana menyuruh uang Anda "bekerja" untuk Anda. Jadi, uang menghasilkan uang. Bagaimana caranya? Lakukan investasi aktif.

Investasi aktif adalah secara reguler memilih dan mengevaluasi investasi yang telah dilakukan. Di pasar modal, misalnya, sebagian kalangan membeli saham, lalu terus memegangnya dalam kurun waktu yang lama, dengan harapan memperoleh dividen dan capital gain. Ini memang tidak salah. Tetapi, dalam kurun waktu tersebut, bisa saja harga saham yang dipegang mengalami kemerosotan harga. Kalangan yang memegang saham tersebut boleh jadi tidak peduli atau malah menjualnya karena khawatir harga saham akan semakin merosot.

Nah, seorang investor aktif tidak akan bersikap seperti itu. Ia malah akan membeli lagi saham dimaksud pada harga yang lebih rendah. Kenapa? Karena tujuan memegang saham dimaksud adalah untuk jangka panjang. Dan ketika harga saham merosot, dilakukan pembelian agar secara rata-rata biaya pembelian saham menjadi lebih murah. Contoh-contoh lain tentang investasi aktif telah banyak diulas dalam tulisan-tulisan terdahulu di kolom ini.

Yang terakhir adalah inovasi keuangan dalam pengelolaan biaya. Pernahkah Anda mendengar istilah "must have" vs "nice to have"? Coba terapkan itu dalam perilaku pengeluaran biaya Anda. Berapa banyak Anda menghabiskan uang untuk membeli barang-barang yang sekadar "nice to have"? Boleh jadi, kalau ditotal seluruh pembelian Anda, terutama pengeluaran yang bersifat harian, akan lebih banyak yang tergolong "nice to have".

Jika Anda bisa memotong biaya "nice to have" 50 persen saja, akan sangat banyak tabungan yang Anda peroleh dan bisa dimanfaatkan untuk kegiatan keuangan lain yang lebih produktif. Selamat mencoba.

Bagaimana cara mengetahui tanda bahwa anda mempunyai masalah keuangan

Posted: 19 Dec 2010 10:06 PM PST


Masalah keuangan bisa terjadi pada siapa saja, termasuk Anda yang cermat mengelola keuangan. Parahnya, banyak orang tidak sadar bahwa mereka memiliki masalah keuangan. Mereka baru tersadar pengeluaran mereka lebih besar daripada pendapatan ketika masalah besar sudah menghadang di depan mata. Tabungan tak ada, padahal anak harus membayar biaya masuk ke SMP, atau suami kehilangan pekerjaan.
Anda yang saat ini merasa tidak punya masalah dengan keuangan, jangan langsung ge-er. Bila Anda menemukan dua saja dari ciri-ciri di bawah ini, artinya Anda sebenarnya sudah bermasalah dengan uang.



* Anda mendahulukan uang daripada kesehatan, cinta, keluarga, dan persahabatan. Hanya demi mengejar uang, Anda membatalkan rencana liburan bersama anak, atau menemani orangtua yang sedang sakit.
* Anda membeli barang-barang mewah hanya agar dikagumi orang lain. Si ABG Anda mungkin akan merengek minta dibelikan gadget terbaru seperti yang dimiliki teman-temannya. Wajar bila ini terjadi padanya, karena di masa remaja ia butuh diterima oleh teman-teman sebayanya. Tetapi bila Anda yang membeli barang-barang mahal agar keberadaan Anda diakui oleh orang lain, Anda betul-betul dalam bahaya.
* Anda tidak tahan untuk menyimpan uang, sehingga Anda menghabiskan sisa uang gaji Anda pada akhir bulan. Kebiasaan menghabiskan uang tanpa punya tabungan seperti ini akan terus terbawa, meskipun gaji Anda telah naik berkali-kali lipat. Ketika gaji semakin naik, gaya hidup semakin naik, bukan?
* Anda merasa bersalah ketika membelanjakan uang bila ada keperluan mendesak. Hal ini kebalikan dari situasi di atas: Anda merasa sayang menggunakan uang untuk sesuatu yang tidak berkaitan langsung untuk kepentingan Anda. Misalnya, membuat pergola untuk menghindari terpaan panas dan hujan pada kendaraan Anda di rumah, atau menghabiskan banyak uang untuk uang masuk ke sekolah anak.
* Anda percaya bahwa uang bisa memecahkan segala masalah. Uang memang bisa menyelesaikan masalah, tetapi tidak semuanya. Banyak orang kaya yang mampu berobat di luar negeri, tetapi uang tidak bisa memberikannya kesehatan. Menyekolahkan anak di sekolah-sekolah yang menetapkan biaya masuk hingga puluhan juta rupiah, misalnya, mampukah membuat anak menjadi orang yang berempati dengan lingkungan sekitarnya?
* Anda bisa mengatakan kepada orang lain, berapa banyak uang yang Anda bawa di dalam dompet. Kemungkinannya ada dua: Anda membawa terlalu banyak uang (untuk berjaga-jaga jika nanti saat mampir ke mal ada barang bagus yang bisa dibeli), atau terlalu sedikit uang yang tersisa hingga tinggal recehan.
* Anda selalu menawarkan untuk membayar bill saat bersantap di restoran atau hangout di kelab malam bersama teman-teman. Bukan karena Anda sedang berulang tahun dan ingin mentraktir mereka, tetapi supaya mereka mengira Anda punya banyak uang. Padahal, Anda sering tekor di akhir bulan.

Bagaimana cara mengetahui anda termasuk golongan kelas menengah

Posted: 19 Dec 2010 09:58 PM PST


Kesuksesan dan kemakmuran tentu nilainya berbeda-beda bagi setiap orang. Mungkin ada orang yang cukup puas dengan keadaan dirinya, selama ia masih bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, dan menyekolahkan anak hingga ke perguruan tinggi. Namun ada pula orang yang telah melakukan berbagai pencapaian dalam hidupnya, masih merasa tak puas dengan kemakmurannya, dan terus berusaha meraih lebih banyak lagi.

Nah, bagi kalangan yang ada di tengah-tengah golongan tersebut, itulah kelas menengah. Itulah mereka, mungkin di antaranya Anda, yang telah mampu memenuhi kebutuhannya sehari-hari, dan memimpikan pendidikan yang terbaik bagi anak, dan liburan setiap tahun. Rata-rata orang ingin mencapai status kelas menengah ini, tak peduli berapa penghasilannya. Tak jarang, mereka hanya memenuhi kebutuhan duniawinya semata hanya supaya dipandang mampu. Padahal, masih banyak kebutuhan lain yang mungkin akan muncul tak terduga.
Memang tidak ada standar resmi mengenai kemampuan keluarga kelas menengah ini. Namun, James W. McWhinney, penulis keuangan di sejumlah situs dan majalah bisnis, mengatakan setidaknya ada enam aspirasi finansial yang bisa dijadikan pegangan dalam menentukan sebuah keluarga kelas menengah. Anda ingin tahu apakah Anda telah mencapainya?

* Mempunyai rumah sendiri
Memiliki rumah, artinya Anda telah membeli rumah dengan penghasilan Anda sendiri, entah itu secara tunai atau mencicil. Saat ini perumahan kelas menengah di kota-kota penyangga ibu kota seperti Tangerang, Bekasi, atau Depok, menawarkan rumah sederhana mulai Rp 300 jutaan. Di kota-kota besar lain seperti Surabaya pun, harganya tak jauh berbeda. Semakin besar dananya, biasanya orang cenderung memilih perumahan yang semakin mendekat ke area ibukota. Nah, bahwa sebelumnya Anda hanya mengontrak rumah, lalu berhasil membeli rumah sendiri, artinya Anda telah melakukan pencapaian dan kemakmuran tertentu.

* Memiliki mobil pribadi
Memiliki kendaraan sendiri tentu menawarkan kebebasan dalam mengatur kapan Anda harus bepergian, atau setidaknya berangkat ke kantor. Kemewahan yang ditawarkan termasuk dalam mengatasi jadwal transportasi umum yang terbatas (misalnya kereta api komuter), melindungi diri dari hujan, dan menghindari ruang yang berjejal dengan penumpang lain (tentu, urusan terjebak macet tak akan dibahas di sini). Seperti rumah, harga mobil pun bervariasi tergantung merek dan kapasitas mobilnya. Untuk keluarga muda, memiliki mobil sekelas low MPV (kapasitas 1000-1300cc) dan medium MPV (1600-1800cc), bisa jadi parameternya. Jangan lupa, kemampuan menyediakan bahan bakar juga diperhitungkan. Percuma ada mobil jika tak ada bensinnya, kan?

* Pendidikan ke perguruan tinggi untuk anak
Membantu anak mendapatkan pendidikan yang layak juga merupakan tujuan primer dari keluarga kelas menengah. Anda tentu tahu, biaya pendidikan saat ini begitu mahal. Bila untuk masuk ke Kelompok Bermain saja biayanya sudah belasan juta rupiah, berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk masuk ke perguruan tinggi kelak? Pilihan sekolah atau universitas akhirnya ditentukan oleh kondisi dana yang dimiliki keluarga. Oleh karena itu banyak keluarga muda yang kini berinvestasi untuk asuransi pendidikan.

* Keamanan saat pensiun
Semua orang tentu ingin bisa pensiun dan tetap melanjutkan kehidupan dengan layak. Pensiun menunjukkan kesuksesan dan penghargaan setelah kerja keras yang dilakukan selama bertahun- tahun. Setiap orang pasti ingin memiliki sejumlah harta benda yang bisa diwariskan ke anak-cucunya setelah ia pensiun nanti. Berapa besar "warisan" ini, tentu tergantung pada apa yang telah Anda investasikan selama Anda masih produktif bekerja. 

* Memiliki layanan kesehatan
Kemampuan mendapatkan layanan kesehatan merupakan tujuan penting lain bagi keluarga kelas menengah. Seperti juga pendidikan, biaya kesehatan saat ini semakin tinggi. Obat-obatan, terapi atau perawatan lain yang harus dijalani ketika anggota keluarga menderita penyakit berat, tentu harus dipenuhi. Bukan rahasia lagi bila banyak keluarga menjadi terlibat hutang karena harus membiayai biaya perawatan hingga ratusan juga. Untuk mencegah hal ini terjadi, banyak keluarga muda kini mengambil investasi seperti asuransi kesehatan.

* Liburan keluarga
Mampu merencanakan liburan keluarga setiap tahun saat ini juga menjadi tolok ukur keluarga kelas menengah. Liburan menunjukkan bahwa sebuah keluarga cukup mampu untuk menjauhkan diri sejenak dari pekerjaan, dan berfokus untuk menyenangkan diri dan keluarganya. Lagi-lagi, pilihan tempat tujuan menunjukkan kemampuan yang berbeda. Semakin jauh tujuan berliburnya, semakin makmur pelakunya. Membuat tabungan khusus untuk liburan keluarga juga merupakan pencapaian tersendiri, lho.

Bagaimana mencapai status kelas menengah ini?
Mencapai atau mempertahankan gaya hidup kelas menengah jelas merupakan suatu tantangan tersendiri, namun ada langkah-langkah proaktif untuk membantu mewujudkan impian ini menjadi nyata. Selain banyak keluarga kini mengandalkan tabungan dari dua penghasilan, budgeting juga merupakan agenda penting. Memahami bagaimana Anda menghabiskan uang setiap bulan bisa membantu Anda menentukan komposisi yang tepat dari standar yang ingin Anda sesuaikan.

Langkah penting berikutnya adalah membuat perencanaan. Apakah anak akan masuk sekolah negeri atau sekolah swasta? Perlukah mendapatkan beasiswa?
Mencari pekerjaan sampingan, membuka usaha, atau melakukan investasi, juga menjadi cara lain untuk membantu mewujudkan gaya hidup ini. Bahkan kesejahteraan keluarga seringkali diakibatkan investasi yang dilakukan selama bertahun-tahun. Meskipun Anda tidak berniat mengambil keuntungan dari investasi tersebut untuk menambah penghasilan saat ini, investasi tetap penting karena bisa memaksa Anda untuk menabung.

No comments:

Post a Comment

Backlink Lists|Free Backlinks

Masukkan Code ini K1-D1874D-E
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com
Msn bot last visit powered by MyPagerank.Net Yahoo bot last visit powered by MyPagerank.Net
CO.CC:Free Domain

ShoutMix chat widget

Reader Community

 
Copyright 2009 http://www.lowongankerja-bamsyul.co.cc/ | This Web is proudly powered by Blogger.com | Support by CO.CC |Template by Angga Leo Putra